PAREPOS.CO. ID, MAJENE – Debat publik paslon bupati dan wakil bupati sesi pertama telah berjalan dengan aman, tentram dan kekeluargaan. Pasangan AST-ARIS sebagai paslon nomor urut 2 secara umum berhasil kuasai materi debat yang berlangsung di gedung Tammajarra LPMP Sulbar, Sabtu 14 November 2020.
Acara debat tahap pertama ini cukup menyita perhatian ribuan masyarakat yang menyaksikan melalui akun Facebook KPU Majene maupun melalui jejaring tv berjaringan. Apalagi, Pilkada serentak tahun ini, terjadi pembatasan jumlah pendukung untuk menyaksikan langsung jalannya debat tersebut.
Dari pelaksanaan debat pertama ini, calon wakil bupati Majene, Arismunandar Kalma usai debat ikut menyoroti pernyataan pasangan Patmawati-Lukman, terkait pembangunan di sektor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Majene.
Patma-Lukman mengatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari tahun ke tahun yakni dari tahun 2017 capaiannya 66,01 dan 2018 menjadi 66,01 dan tahun 2019 capaian IPM 66,59.
Aris yang juga alumni IPDN ini mengatakan, pada dasarnya IPM akan selalu meningkat tiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Dan Majene betul memang meningkat, tapi jika dilihat dari sisi kecepatan peningkatan IPM Majene maka sebetulnya IPM nya terendah se-Sulbar.
“Kondisi IPM Majene sebenarnya lebih rendah dari Kabupaten Mamasa, Pasangkayu, dan bahkan Mamuju Tengah yang lebih muda usia nya. Jadi, apakah kita bangga dengan capaian itu, tentu tidak, ” tutur Arismunandar Kalma.
Karena itu, Patma-Lukman dinilai melakukan penyesatan informasi bahwa IPM meningkat, padahal jumlah penduduk miskin bertambah tiga tahun terakhir. Hal yang sama juga tingkat pengangguran semakin meningkat tiga tahun terakhir. (edy/B)