PAREPOS. CO. ID, MAJENE – Santer tersebar foto Screen Shoot hasil chating via whats app oleh salah satu oknum apara sipil negara (ASN) nakal dilingkup Kabupaten Majene.
Dalam percakapan tersebut, oknum ASN melakukan perekrutan dengan memintai data oleh salah satu masyarakat melalui via whats app.
Menurut A. Aco Ahmad Jubir Media Center AST-ARIS, angkat bicara mengenai dugaan pelanggaran oknum ASN Pemkab Majene.
“Bawaslu harus lebih serius dalam menindaki oknum-oknum ASN nakal yang terlibat politik praktis. Jika tidak, ini akan menambah deretan panjang mosi ketidak percayaan oleh lembaga pengawasan”, sebutnya.
Maka dengan adanya dugaan pelanggaran ini, Bawaslu sebagai lembaga pengawasan harus lebih bekerja keras dalam menghadapi momentum pilkada 2020 yang tinggal beberapa pekan kedepan ini.
Bawaslu harus bekerja lebih produktif dan tidak reaktif mengurusi hal-hal yang tidak subtansial sebagaimana tugas mendasar lembaga pengawasan pemilu.
Jajaran Bawaslu kata Aco yang juga Ketua DPD Badan Advokasi Investigasi Nasional Hak Asasi Manusia (BAIN-HAM) Kabupaten Majene menerangkan, jajaran Bawaslu semakin diuji kesiapannya menghadapi pesta demokrasi pilkada tahun ini.
Apalagi, dugaan masifnya gerakan ASN dalam pusaran politik praktis tahun ini, bisa menodai tujuan berdemokrasi yang lebih baik.
Sayangnya kaya dia, beberapa oknum Panwaslu terkesan melakukan pengawasan yang tidak produktif seperti kegiatan pesta panen di Desa Onang dan beberapa tempat lainnya. Saat itu, calon bupati Majene, Andi Achmad Sukri Tammalele bersama keluarganya dihentikan menuju areal pesta panen karena alasan mengundang perhatian publik. Padahal hal seperti itu sebenarnya tidak perlu terjadi.(edy/B)