KILASSULAWESI.COM, PAREPARE–Wali Kota Parepare, DR HM Taufan Pawe SH MH belum memutuskan pelaksanaan sekolah tatap muka yang seyogianya dilaksanakan pada Januari 2021 berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri.
Dalam rapat koordinasi yang dikemas dengan dialog interaktif bersama Kepala Sekolah dan Kepala SKPD, Taufan Pawe menyandingkan antara kesiapan sekolah dan kondisi real penyebaran Covid-19 di Kota Parepare.
Taufan Pawe meminta RSUD Andi Makkasau dan Dinas Kesehatan memaparkan kondisi terkini terkait penyebaran Covid-19 yang dinilai makin membahayakan sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan kebijakan sekolah tatap muka.
Dari data yang diurai, Direktur RSUD Andi Makkasau, dr Renny Anggraeni Sari bersama Dinas Kesehatan menyebutkan, dua kecamatan di Kota Parepare kembali dalam zona merah. Dua kecamatan yang dimaksud adalah, Soreang dan Bacukiki Barat.
Jumlah warga Parepare sebanyak 32 orang yang terpapar Covid-19 yang tengah dirawat di RSUD Andi Makkasau juga menjadi pertimbangan Wali Kota Parepare dalam memutuskan apakah sekolah tatap muka akan dilakukan pada Januari mendatang. Terlebih adanya catatan, salah seorang ASN guru yang terpapar Covid-19 dinyatakan meninggal dunia.
“Itu, Bapak/Ibu kepala sekolah dengar sendiri. Kondisi daerah kita membahayakan. Saya tidak ingin membahayakan masyarakat saya, anak-anak saya dengan kebijakan kita membuka sekolah kembali. Kalau pun memang nantinya tidak dibuka, saya siap tanggung sendiri resiko dari pusat, asalkan saya tidak membahayakan masyarakat saya,” tegas Taufan.
Kendati demikian, Taufan Pawe masih menunggu inovasi dan gagasan dari kepala sekolah yang dapat mendorong pemerintah kota Parepare bersikap dan menentukan kebijakan penyelenggaraan sekolah tatap muka.
“Jika kesiapan Bapak/Ibu kepala sekolah berbanding lurus dengan kondisi real daerah kita maka itu masih belum bisa menentukan kita harus bersikap membuka sekolah kembali. Tetapi, jika kesiapan kita betul-betul matang dan telah kita temukan model yang tidak menimbulkan dampak yang tidak kita inginkan, barulah kita dapat memutuskan sekolah dibuka kembali,” ungkap Taufan Pawe.
Taufan Pawe memberikan kesempatan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pertemuan berikutnya bersama kepala sekolah membahas inovasi sebagai bagian kesiapan penyelenggaraan sekolah tatap muka 2021 mendatang. (*/ade)