Bupati Barru Serahkan LKPj, Ini Pencapaiannya

KILASSULAWESI.COM.BARRU — Bupati Barru Suardi Saleh menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPj), Senin, 6 April di Gedung DPRD. Suardi Saleh mengatakan, sesuai dengan substansi Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, LKPJ Tahun 2020 dijabarkan ke dalam 4 jenis atau tingkat urusan yaitu, urusan wajib pelayanan dasar sebanyak 6 urusan, urusan wajib non pelayanan dasar sebanyak 18 urusan, urusan pilihan sebanyak 7 urusan ditambah 4 fungsi penunjang dan 3 fungsi lain urusan pemerintahan.

Seluruh urusan wajib, urusan pilihan dan urusan lainnya yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Barru sebagai daerah otonom, telah dilaksanakan dengan hasil yang cukup baik. Disamping itu harus diakui pula dalam berbagai hal masih terdapat kekurangan dan ketidakberhasilan. Penilaian ini harus disikapi dengan komitmen akan bekerja lebih keras lagi di tahun-tahun mendatang;

Bacaan Lainnya

“Penyerahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Kabupaten Barru Tahun Anggaran 2020 merupakan LKPJ tahun kelima periode pemerintahan tahun 2016-2021 yang secara konstitusional harus disampaikan Kepala Daerah setelah berakhirnya tahun anggaran,”ungkapnya.

Dijelaskan bahwa APBD Tahun 2020 telah digunakan secara efektif dan efisien melalui Perencanaan penganggaran yang berbasiskan kinerja. Dapat kami gambarkan, bahwa dari target pendapatan sebesar Rp. 920.669.003.812,00 terealisasi sebesar Rp. 915.631.158.242,21 atau 99,45 persen. Sementara untuk belanja, dari target anggaran sebesar Rp. 1.000.350.330.095,08 terealisasi sebesar Rp. 923.948.418.305,20 atau 92,36 persen.

Berkaitan dengan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang dimanifestasikan dalam pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2020, beberapa hal yang telah dicapai hingga saat ini dapat kami gambarkan bahwa secara umum dalam bidang sosial mengalami kemajuan antara lain. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Barru meningkat dari 70,60 pada tahun 2019 menjadi 71,00 pada tahun 2020.

Angka harapan hidup meningkat dari 68,91 tahun pada tahun 2019 menjadi 69,02 tahun pada tahun 2020. Rata-rata Lama Sekolah dari dari 7,96 tahun pada tahun 2019 menjadi 8,23 tahun pada tahun 2020.

Angka harapan lama sekolah dari 13,57 tahun pada tahun 2019 menjadi 13,58 tahun pada tahun 2020. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dari 8,57 persen pada tahun 2019 menjadi 8,26 persen pada tahun 2020. Sementara indeks gini yang menggambarkan pemerataan menjadi semakin baik dari 0,36 pada tahun 2019 menjadi 0,357 pada tahun 2020.

Adapun dalam bidang ekonomi secara umum mengalami perlambatan, hal ini secara langsung diakibatkan oleh kondisi pandemi yang melanda sejak Maret 2020 hingga saat ini. Beberapa capaian hingga saat ini antara lain pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan dari 7,41 persen pada tahun 2019 dan turun menjadi 0,87 persen pada tahun 2020.

Kemampuan daya beli meningkat Rp. 10,911,000 pada tahun 2019 menjadi Rp. 10,923,000 pada tahun 2020; 3) Pendapatan perkapita mengalami penurunan 41.710.000 pada tahun 2019, menjadi Rp. 40.293.000,00 pada tahun 2020. (mad/B)

Pos terkait