KILASSULAWESI.COM,PAREPARE- Beberapa daerah di Sulawesi Selatan telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), baik bagi pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bagaimana dengan Kota Parepare, hingga kini belum terlaksana. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare, Arifuddin Idris menuturkan, belum dilaksanakannya PTM karena belum mendapatkan izin dari pemerintah maupun Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Parepare.
Hanya saja, kata dia, Wali Kota Parepare telah memberi petunjuk kepada Disdikbud untuk melakukan pengkajian dan mencermati kondisi sebelum melaksanakannya di sejumlah sekolah yang digadang menjadi pilot project atau percontohan.
” Sesuai arahan Wali Kota Parepare memberi petunjuk perlu ada kajian, dan mencermati kondisi. Kita belajar dari pengalaman daerah lain yang kebablasan karena melaksanakan PTM, dan kasus Covid-19 pun bertambah dan ini bisa menjadi persoalan. Beliau sangat hati-hati,” jelas Arifuddin Idris di RM Warna Warni Kota Parepare, Sabtu 25 September 2021.
Dia pun membeberkan, menurut petunjuk Wali Kota Parepare agar segera melakukan asesmen terhadap sekolah yang siap melaksanakan PTM. “Petunjuk beliau agar lakukan segera asesmen minggu depan. Untuk melihat kesiapan sekolah, mulai bagaimana sarana pendukungnya. Bagaimana pihak sekolah mengambil langkah dalam menjaga anak-anak kita saat menuju dan pulang sekolah. Kalau bisa diantar jemput lebih bagus. Supaya menghindari interaksi anak-anak di luar rumah, selain di area sekolah. Dan juga penjual di depan sekolah ditiadakan,” katanya.
Kemungkinannya, awal bulan Oktober 2021 akan dilaksanakan dan sudah diketahui sekolah mana saja yang siap untuk pelaksanaan PTM. “Sebenarnya sudah lama sejumlah sekolah telah siap. Dan memang kemarin digadang-gadang SDN 3 dan SMPN 2 Parepare jadi percontohan. Namun kita akan lakukan asesmen kepada dua sekolah tersebut terlebih dahulu. Begitupun sekolah lainnya yang berjumlah 32 sekolah baik tingkat SD maupun SMP yang sudah melaporkan kesiapannya melaksanakan PTM,” ujarnya.
Kalau memang kesiapan standar sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan di sekolah telah siap, maka Disdikbud akan mengujicobakan menjadi percontohan pelaksanaan PTM.
“Sambil mecermati tiap hari, apa yang perlu diperbaiki. Apabila tidak ada kendala secara bertahap semua, maka yang siap bisa melaksanakan PTM.
Ditambahkannya, pihaknya segera melaporkan kepada Wali Kota terkait sekolah yang siap jadi percontohan usai melakukan asesmen bersama Dewan Pendidikan, Dinas Kesehatan maupun Satpol PP. “Kami laporkan nanti ini sekolah yang akan menjadi percontohan. Jadi, tinggal menunggu laporan dari kami, apa lagi Wali Kota sudah menyetujui atau mengizinkan,” tutupnya.(nan/ade)