MAKASSAR, KILASSULAWESI.COM- Nama Parepare kembali harum dan terdepan di Provinsi Sulawesi Selatan. Kota yang dinakhodai Wali Kota, Taufan Pawe ini nampaknya mampu menunjukkan eksistensi dan kesuksesan di segala lini, termasuk dalam upaya pelestarian budaya lokal, bahasa dan sastra daerah.
Dalam Festival Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah (Tunas Bahasa Ibu) tingkat SMP se-Provinsi Sulsel, enam pelajar terbaik tingkat SMP yang diutus Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyabet juara 1 terbanyak.
Selama kegiatan perlombaan yang berlangsung dari 7 hingga 10 Desember di Hotel Novotel Grand Shayla, Kota Makassar ini, nama Parepare terus diagungkan lantaran kompetensi peserta saat tampil dalam lomba, khususnya pidato, puisi, dan mendongeng berbahasa daerah memukau dan menghipnotis perhatian juri dan penonton dari 23 kabupaten/kota se-Sulsel ini.
Ketua Masyarakat Pernaskahan (Manassa) Sulselbar yang juga mantan Ketua Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Dr Muhlis Hadrawi tak henti-hentinya memberi jempol dan apresiasi.
“Selamat atas pencapaian Parepare yang luar biasa yang menyabet juara 1 paling banyak pada Lomba Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Sulsel yang diikuti 23 Kota dan Kabupaten.
Parepare juara umum dan terbaik dan membuat semua kabupaten lain angkat topi kepada Parepare. Luar biasa dan jempol,” ucap pria kelahiran Bone, Provinsi Sulsel ini, Sabtu, (11/12/2021).
Muhlis menyebutkan, Parepare berhasil meraih 3 juara 1 dari 6 kategori lomba dengan mengawinkan juara 1 pada lomba pidato berbahasa Bugis kategori putra dan putri dan juara 1 mendongeng Bugis kategori putra.
“Khusus pada lomba pidato daerah, benar-benar menunjukkan taringnya dengan berhasil meraih 3 emas (juara 1) dari empat, yaitu 1 SD dan 2 SMP. Parepare benar-benar jawara pidato dan benar dia buktikan pesonanya.
Lomba mendongeng putra tingkat SMP juga menyabet emas,” papar Muhlis, sapaan karib Ketua Dewan Juri Lomba Pidato Bahasa Daerah ini.
“Saya secara pribadi mengucapkan selamat atas kontingen Parepare yang sudah tampil sebagai kontingen terbaik.
Tentu saja pencapaian cemerlang Parepare pada Lomba Tunas Bahasa Ibu yang merupakan program Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi ini merupakan hasil dari proses yang apik di lingkup Pemda Parepare,” unhkap Muhlis
Ia juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Parepare dalam memberikan dukungan penuh dalam pelestarian bahasa daerah di daerahnya. “Saya menangkap kesan kalau Pemkot Parepare memberikan dukungan full proses kegiatan ini di tingkat lokal maupun tingkat Provinsi. Selamat kepada Guru master pendamping, Bu Rahmaniar dan Pak Sudirman Manda yang sudah bekerja tanpa lelah membina anak-anak Parepare,” ucap akademisi kajian Filologi (naskah Lontara) ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Mustadirham mengucap syukur atas torehan yang dipersembahkan Parepare dalam ajang pelestarian bahasa dan sastra daerah di lingkungan sekolah itu.
“Kami bangga, pelajar tingkat SMP yang diutus berhasil mengharumkan nama Parepare dengan meraih juara 1 terbanyak. Semoga prestasi ini dapat kita pertahankan dan ditingkatkan ke depan,” kata Mustadirham.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh
Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Sulsel ini diikuti antusias 23 kabupaten/kota se-Sulsel dengan mengirim masing-masing 6 peserta untuk mengikuti 6 kategori lomba, yakni lomba pidato daerah (2 orang/putra dan putri), puisi daerah (2 orang/putra dan putri), dan mendongeng daerah (2 orang/putra dan putri).
Dari 6 kategori lomba tingkat SMP itu, Parepare berhasil memborong 5 piala yaitu.
1. Juara 1 lomba pidato putri (siswa asal SMP 2 Parepare)
2. Juara 1 lomba pidato putra (siswa asal SMP 9 Parepare)
3. Juara 1 lomba mendongeng putra (siswa asal SMP 2 Parepare)
4. Juara harapan 1 lomba mendongeng putri (siswa asal SMP 2 Parepare
5. Juara harapan 1 lomba puisi putra (siswa asal SMP 2 Parepare)
Selain piala dan piagam, para jawara juga diberi uang pembinaan. Juara 1 mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta, juara 2 Rp 4 juta, juara 3 Rp 3 juta, harapan 1 Rp 2 juta, harapan 2 Rp 1.5 juta, dan harapan 3 Rp 1 juta.
Para juara 1 juga dijanjikan akan diundang ke Jakarta untuk menghadiri acara peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi pada 21 Februari 2022 mendatang.
Rencananya, para jawara baik di tingkat SD maupun SMP Kota Parepare ini akan disambut oleh Pembina Ikatan Guru Indonesia (IGI) Parepare yang juga Pembina Majelis Anak Sholeh, Erna Rasyid Taufan di Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Sabtu, 11 Desember, hari ini. (*)