Taufan Pawe Diagendakan Buka Festival TOMAUGI, Peringati Hari Bahasa Ibu Internasional 2022

Wali Kota Parepare H.M Taufan Pawe

PAREPARE, KILASSULAWESI.COM – Komitmen kuat dalam pemajuan kebudayaan, khususnya pelestarian bahasa daerah ditunjukkan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.

Saat menerima audiensi Ikatan Guru Bahasa Daerah (IGBD), Taufan Pawe tidak hanya memberikan support berupa pendanaan dalam penyelenggaraan Festival TOMAUGI (Pitungngesso Mabbicara Ugi) memperingati Hari Bahasa Ibu (bahasa daerah) Internasional 2022.

Bacaan Lainnya

Taufan Pawe juga menyatakan kesediaan membuka acara secara virtual meski di waktu yang sama ia dijadwalkan bakal menghadiri salah kegiatan penting di Kota Makassar.

Pembukaan Festival TOMAUGI akan digelar Senin 21 Februari, bertepatan dengan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang ditetapkan oleh UNESCO sejak 1999 silam.

Taufan Pawe mengapresiasi pelaksanaan Festival TOMAUGI yang bakal berlangsung selama tujuh hari itu. Meski demikian, ia menekankan dan berpesan agar pelaksanaan Festival secara daring dan luring terbatas yang dipusatkan di Balai Ainun Habibie, Parepare ini untuk tetap mengedepankan aspek kesehatan dengan menegakkan protokol kesehatan.

“Saya suka inisiatif adik-adik IGBD dalam menyelenggarakan Festival TOMAGU memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional. Bahasa ibu atau bahasa daerah adalah identitas, jati diri, dan kekayaan bangsa yang harus kita rawat dan lestarikan. Tentu dengan cara kreatif dan sesuai kondisi kekinian,” ujar Taufan Pawe.

Wali Kota Parepare yang juga Ketua DPD I Golkar Sulsel ini berharap, Hari Bahasa Ibu Internasional yang diperingati di bulan kelahiran Parepare tersebut menjadi momentum dalam menggerakkan kesadaran bersama akan pentingnya melestarikan bahasa daerah yang kini terancam punah.

“Banyak bahasa daerah yang sudah punah. Bahasa Bugis Makassar pun sudah terancam punah, dan akan punah jika ditinggalkan oleh penuturnya. Dan kita tidak mau itu terjadi di masa depan anak-anak kita. Olehnya itu kita jadikan hari bahasa ibu tahun ini sebagai refleksi diri,” papar Taufan.

Ketua IGBD Kota Parepare, Rahmaniar mengungkapkan, Parepare merupakan daerah satu-satunya di Sulawesi Selatan yang memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional. “Bahkan di Indonesia hanya hitungan jari daerah yang menyelenggarakan kegiatan dalam memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional. Ini berkat dukungan atau support penuh dari Bapak Wali Kota dan jajarannya sehingga kita mengemas peringatan hari bahasa ibu internasional tahun ini lewat festival yang kami namai Festival TOMAUGI atau Pitungngesso Mabbicara Ugi,” ujar Rahmaniar.

Niar, sapaan karib dia menjelaskan, Festival TOMAUGI bertema “Parepare Pattiro Laleng Amajungenna Basa Daerah ri Sulsel” atau Parepare Pionir Kemajuan Bahasa Daerah di Sulsel ini menggelar tujuh macam kegiatan selama tujuh hari berturut-turut, 21 hingga 27 Februari.

“Hari pertama kita lakukan pembukaan yang rencananya dibuka langsung oleh Bapak Wali Kota Parepare lalu dilanjutkan dengan sosialisasi pentingnya penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga dengan melibatkan Ketua PKK Kelurahan se-Kota Parepare, Puspaga, PKK Remaja, dan para guru. Kita kemas luring dan daring,” sebutnya.

Hari kedua lanjut dia pelaksanaan lomba debat bahasa daerah untuk kategori umum. “Hari ketiga Lomba MC berbahasa Bugis kategori umum juga, dan hari keempat lomba baca berita bahasa Bugis tingkat SMA/SMK/Ma/sederajat,” terangnya.

Lanjutnya, hari kelima diisi dengan kegiatan lomba Baca Puisi tingkat SD/Mi/sederajat dan hari keenam diisi dengan peningkatan SDM guru bahasa daerah melalui Pelatihan Hypnoteaching bekerja sama Edu Learning Academy Perwakilan Parepare.

“Hari terakhir kita isi dengan lomba Stand up Comedy Bugis tingkat SD, SMP, dan SMA. Menghindari kerumunan dan tetap prokes, khusus lomba stand up comedy semua peserta mengirim video. Lima video terbaik akan ditampilkan secara offline pada hari terakhir” jelas dia.

Niar yang juga Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Daerah SMP Kota Parepare ini berharap, melalui kegiatan ini akan lahir rekomendasi berupa terbitnya Perda khusus Bahasa Daerah.

“Terima kasih juga kami haturkan kepada Bapak Sekda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Disporapar, DP3A, Dinas Kesehatan, CV Indo Global, BPH Umpar, SLCC PGRI Parepare dan para sponsor yang mendukung terlaksananya acara kami,” tutup Niar. (*)

Pos terkait