PAREPARE, KILASSULAWESI– Menteri Pariwisata, Sandiaga Salahuddin Uno menyikapi kondisi pelaksanaan Festival Salo Karajae yang berpusat dikawasan Torangeng River Side, Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki Barat. Hal itu disampaikannya dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Rabu 28 September, malam tadi.
“Pelaksanaan festival di Parepare itu digelar di depan Rumah Sakit, hingga dapat menganggu jalur lalulintas. Ini masukan untuk tim event daerah agar menyikapi kondisi tersebut, apa lagi terdaftar dalam Kharsima Even Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),” tegasnya.
Dalam Weekly Brief tersebut, Menparekraf berulang kali mengingatkan jika pelaksanaan event kepariwisataan itu agar menanamkan nilai-nilai kearifan lokal. Jangan terkesan berupaya hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, karena sering menimbulkan dampak negatif dan berpotensi menjadikan pariwisata tidak berkelanjutan.
Sebelumnya, Sandiaga Uno juga mengingatkan, Kemenparekraf telah membuat buku panduan atau handbook mengenai protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE). Sebagai bahan rujukan para penyelenggara event yang ada di tanah air.
Kharisma Event Nusantara (KEN) diluncurkan pada 10 April 2021 sebagai ajang untuk mempersiapkan terselenggaranya kembali event-event di berbagai daerah. “Melalui program ini kami mengirimkan pesan dan memberikan semangat serta motivasi kepada para penyelenggara event di seluruh Indonesia sampai ke level desa bahwa event selama dilakukan dengan protokol kesehatan CHSE,”katanya.
Sandiaga mengungkapkan program ini juga memberikan panduan kepada para pelaku event terkait prosedur penerapan protokol CHSE dalam pelaksanaan suatu event. Panduan tersebut diiringi dengan pendampingan oleh Kemenparekraf terhadap seluruh event yang dilaksanakan di seluruh Tanah Air.
Terpisah, Anggota DPRD Kota Parepare, Andi Fudail mengungkapkan, Festival Salo Karajae adalah agenda yang sangat luar biasa dan bertaraf nasional. Terkait dilaksanakan di depan RS Hasri Ainun Habibie, kata legislator PKB, terkait akses ada jalur yang disiapkan dan dijaga oleh petugas. “Penjagaan itu sudah disimulasikan oleh Satuan Lalulintas. Dan wajar saja dilaksanakan, apa lagi agak jauh. Dan soal bunyi pesta kembang api dan kebisingan RS Hasri Ainun Habibie itu kedap suara, dan tak menganggu pasien yang dirawat,”jelasnya.
Jaraknya itu, kata Andi Fudail, sekitar 100-300 meteran dari pusat kegiatan. “Apa lagi sebelum dilaksanakan sudah dilakukan kajian-kanjian dan tentunya tidak akan dilaksanakan kalau sangat menganggu. Dan pihak RS tentunya sudah berkoordinasi dengan pelaksana kegiatan. Jadi wajar tiap kegiatan dilaksanakan ditempat tersebut,”tutupnya.(*)