PAREPARE, KILASSULAWESI– Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Nusantara (KPN) Parepare dikabarkan kembali mengungkap narkoba jenis sabu seberat 2 Kg, Senin, 5 Juni 2023. Pengungkapan barang haram tersebut dilakukan setelah Kapal Motor (KM) Pantokrator dari Nunukan bersandar di Pelabuhan Nusantara Kota Parepare.
Dari data yang dihimpun, seorang kurir diamankan petugas. Dan cukup mengejutkan lagi, terduga pelaku diduga merupakan oknum aparat kepolisian berpangkat Briptu asal Polres Polman, Sulawesi Barat. Barang bukti dengan berat kurang lebih 2 kilogram itu, kabarnya dikemas menggunakan bungkusan teh hijau cina.
Namun, hingga berita ini disiarkan kabar tersebut belum dibenarkan pihak kepolisian resort (Polres) Parepare. “Kabar itu akan disampaikan pihak Polda Sulsel,”ujar salah satu pewarta dengan nada kecewa.
Terpisah, Waka Polres Polman Kompol Ujang yang di konfirmasi membenarkan adanya oknum yang ditangkap karena terlibat peredaran narkoba di Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare.
“Ya, benar anggota Polres Polman. Namun untuk lebih jelasnya nantilah pak Kapolres yang jelas kan, saya belum bisa ber statemen banyak karena pimpinan tidak berada ditempat”, singkat Kompol Ujang.
Nunukan
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Dr. Petrus Reinhard Golose dalam agenda
” Weekly Brief With Sandi Uno”, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023, lalu. Saat dikonfirmasi melalui Menparekraf Sandiaga Uno terkait jalur masuknya narkoba dari wilayah perbatasan Malaysia ke Nunukan.
Mantan Kapolda Bali itu tak menampik pertanyaan Kilassulawesi.com, jika benar Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare merupakan jalur masuknya narkoba dari wilayah Kalimantan. Dan sudah pernah ada diamankan didaerah tersebut. “Memang benar dari Nunukan, kemudian ada turun ke Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan,”jelasnya.
Petrus Reinhard menjelaskan, di Malaysia, saat beberapa waktu lalu sempat ketemu dengan Kepala Siasatan Narkotik. “Di Malaysia sekarang untuk selendang strep laboratory tidak ada, yang ada adalah kitchen laboratory atau dibuat didapur saja. Jadi sangat kecil, dan kita juga sudah melakukan penangkapan di Indonesia. Ada dua kitchen laboratory yang kita tangkap, namun super laboratory itu tetap berada di wilayah golden triangle, selain golden crescent “bebernya.
Wilayah golden triangle itu meliputi Thailang, Laos dan Myanmar sedangkan golden crescent atau bulan sabit emas itu yakni Irak, Pakistan dan Afganistan.(*)