PAREPARE, KILASSULAWESI– Rasa kecewa, marah dan sinis tersampaikan melalui orasi yang disampaikan perwakilan warga masyarakat di Halaman Gedung DPRD Kota Parepare, Selasa, 31 Oktober 2023. Hal itu merupakan bagian dari pawai bahagia atas berakhirnya masa jabatan Wali Kota Parepare dua periode, Taufan Pawe.
Bahkan dalam kunjungannya ke DPRD, masyarakat yang mengatasnamakan diri mereka Forum Masyarakat Bahagia juga menitipkan berbagai dugaan pelanggaran yang dilakukan Taufan Pawe selama dua periode menjabat Wali Kota Parepare.
Hal itu diakui Anggota DPRD Parepare, Kamaluddin Kadir yang menerima aspirasi sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan diri Forum Masyarakat Bahagia. Kamaluddin Kadir usai menerima aspirasi masyarakat di Halaman Gedung DPRD Parepare mengaku, dirinya sebatas menerima aspirasi masyarakat yang datang untuk menyampaikan aspirasinya.
“Ini adalah bentuk aspirasi masyarakat dan kita dari DPRD menerima aspirasi mereka. Bahwa aspirasi yang terkait dengan hukum itu silahkan ditindaklanjuti kepada penegak hukum, misalnya korupsi dana Dinkes, atau dugaan pengalihan anggaran yang sudah ditetapkan, silahkan dilaporkan kalau memang ditemukan bukti,” katanya didampingi beberapa anggota dewan lainnya.
Menurutnya, aspirasi masyarakat yang masuk akan dibuatkan laporan lalu disampaikan kepada pimpinan dewan untuk ditindaklanjuti. Pada kesempatan itu, Kamaluddin kepada Kilassulawesi.com menanggapi isu terkait praktik jual beli jabatan yang diduga terjadi dilingkup Pemerintah Kota Parepare selama ini.
Bahkan, isu ini dikabarkan sudah sampai ke pihak aparat penegak hukum. Hingga disinyalir telah mengantongi bukti akan adanya transaksi praktik jual beli jabatan tersebut. “Kalau yang terkait mutasi, demosi dan promosi itu adalah kewenangan Wali Kota selaku pimpinan ASN. Kalau kami di DPRD hanya akan menampung aspirasi itu yang kemudian ditindaklanjuti melalui Komisi II selaku leading sektor,”jelasnya.
Ia berharap agar Penjabat Walikota Parepare yang baru dilantik agar melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik sehingga menghasilkan output pembangunan yang lebih bagus.
“Kalau ada program strategis pemerintahan dulu dan bagus harus kita genjot dan lanjutkan, namun program yang lebih brilian dari penjabat baru akan kami singkronkan dengan program yang sudah ada. Sebab Pj Walikota itu tetap mengacu pada program pembangunan nasional jangka panjang,”ujarnya.
Sebelumnya, aksi pawai bahagia yang dipimpin Zainal Asis Mandeng memaparkan sejumlah dosa dan dugaan pelanggaran yang dilakukan Taufan Pawe selama menjabat sebagai Wali Kota dalam sebuah orasi. Aksi pawai bukan hanya diikuti warga masyarakat, tapi sejumlah ASN pun ikut dalam kegiatan yang dikawal aparat kepolisian.
Bahkan beberapa warga dan ASN menyampaikan kekecewaan mereka selama Taufan Pawe menjabat. ” Selain berbagai dugaan pelanggaran yang dilakukan Taufan Pawe, sebagai kepala daerah beliau adalah biang pemutus silaturahmi di Kota Parepare,”kata Muhlis mewakili warga dalam orasinya.
Berbeda halnya dengan ASN yang akrab disapa Pallung mengaku, dulu dirinya selalu pasang badan buat Taufan Pawe, sampai-sampai menggunakan surat keterangan (Suket) untuk memenangkan dia. “Tidak ada akhlaknya,”singkatnya.(*)