Suhu politik pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 di 24 kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya mulai memanas.
Saat ini para kandidat berlomba-lomba menonjolkan diri bersama para tim sukses untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat. Namun, di tengah dinamika ini, penting bagi semua calon termasuk para tim sukses untuk tetap menjaga sikap profesional dan tidak mudah terbawa perasaan alias “Baper”.
Pimpinan Umum Kilassulawesi.com, Muhammad Andriyono menyarankan agar para kandidat sebaiknya fokus pada penyampaian program dan visi misi yang kongkret dan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Andri sapaan akrabnya berharap diskusi dan debat yang sehat harus diarahkan pada pemecahan masalah-masalah utama yang dihadapi masyarakat, seperti pengangguran, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Dengan demikian, masyarakat dapat menilai para calon berdasarkan kapasitas dan komitmen mereka untuk membangun daerahnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya etika dalam berkampanye. Serangan personal atau black campaign hanya akan merusak citra demokrasi dan menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat. ”Maka kiranya para calon harus berkomitmen untuk menjalankan kampanye yang bersih, jujur, dan beretika. Mempromosikan program dan prestasi diri tanpa menjatuhkan lawan adalah kunci untuk menciptakan suasana pilkada yang damai dan kondusif,” imbuhnya.
Andri pun meminta masyarakat dan media ikut berperan penting dalam mengawal proses pilkada. “Masyarakat diharapkan menjadi pemilih yang cerdas dan kritis, tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar. Media harus menyajikan berita yang berimbang dan faktual, serta menghindari penyebaran hoaks atau berita yang tendensius,”tegasnya.
” Saya cuma berpesan, agar semua calon tidak mudah Baper dan harus siap menerima kritik dan saran dengan lapang dada. Jangan sampai perbedaan pendapat atau kritik membuat mereka baper dan kehilangan fokus. Menerima kritik dengan positif dapat menjadi peluang untuk introspeksi dan perbaikan,” tambahnya.
Selain itu, sikap yang tenang dan terbuka terhadap berbagai pandangan akan meningkatkan citra positif di mata pemilih. Maka kita berharap di hajatan Pilkada serentak 2024, semua pihak termasuk para calon, masyarakat, dan media, harus bersinergi untuk menciptakan proses demokrasi yang sehat dan berkualitas.
” Para calon diharapkan tetap fokus pada visi misi dan program kerja, menjaga etika kampanye, serta tidak mudah baper dalam menghadapi dinamika politik. Dan tentunya pelaksanaan demokrasi ini dapat berlangsung secara damai dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar diinginkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Polda Sulsel Siagakan 15 Ribu Personel Gabungan
Kepala Kepolisian Daerah Sulsel Inspektur Jenderal Polisi Andi Rian R. Djajadi menuturkan sebanyak 15 ribu personel gabungan disiagakan untuk pengamanan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 di 24 kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Selatan dalam Operasi Mantap Praja Pallawa 2024–2025.
Operasi Mantap Praja Pallawa bertujuan untuk mengamankan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, pemilihan bupati dan wakil bupati, pemilihan wali kota dan wakil wali kota di Sulsel. Dimana dalam pelaksanaanya, Polda Sulsel juga didukung TNI, instansi terkait, Satpol PP, Linmas, dan mitra kamtibmas.
Pemegasan itu disampaikannya saat
Apel Pasukan di Halaman Mapolda Sulsel, Makassar, Rabu, 31 Juli 2024.
Operasi ini akan dilaksanakan selama 138 hari, mulai 1 Agustus sampai 16 Desember 2024. Untuk personel kepolisian dikerahkan sebanyak 12.145 orang di seluruh jajaran wilayah Polda Sulsel, selebihnya dari personel TNI dan pihak terkait.
Kapolda memastikan seluruh rangkaian proses demokrasi berjalan aman, tertib, dan lancar karena tahun 2024 adalah pertama kalinya pemilihan kepala daerah dilaksanakan secara serentak di Indonesia sehingga menambah kompleksitas tugas aparat keamanan.
Selain itu, Polda Sulsel telah membentuk pola pengamanan sistem rayonisasi bagi personel Satuan Brimob Polda yang terbagi dalam empat rayon, yakni Rayon Kota Makassar, Rayon Kota Parepare, Rayon Kota Palopo, dan Rayon Kabupaten Bone. Polda Sulsel juga menyiapkan 175 personel Brimob sebagai power on hand kapolda yang siap dimobilisasi kapan pun dan di mana pun ke seluruh wilayah Sulsel.
Mantan Kapolda Kalimantan Selatan pun meminta agar personel melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, jaga netralitas dan integritas. ” Jadilah contoh bagi masyarakat dalam menjunjung tinggi hukum dan etika. Deteksi dini dan deteksi aksi terhadap potensi ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat,” tutupnya.(*)