PANGKEP, KILASSULAWESI — Antusias warga desa Mangilu, kecamatan Bungoro, kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) hadiri sosialisasi Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2, calon Bupati dan wakil Bupati Pangkep, dr Andi Nusawarta (Dokter Cua) dan Sofyan Razak. Minggu (06/10/2024) sore.
Saking antusiasnya, Emak-Emak tersebut dengan lugas menyampaikan keluh kesahnya terkait Bantuan sosial (Bansos) hingga ketersediaan pupuk subsidi.
Jumriati seorang ibu rumah tangga, yang juga bekerja sebagai pedagang kue keliling di desa Mangilu ini, mengungkapkan dirinya dengan kondisi ekonomi keluarga tidak mampu. Harus berjuang bersama suaminya yang berprofesi sebagai buruh pemecah batu untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari.
Diungkapkan, sebelum ketiga anaknya berkeluarga, dirinya sempat mendapatkan bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH).
“Duluji iye, waktu anakku belum berkeluarga semua sempatji dikasi bantuan PKH. Sekarang tidak adami bantuan saya dapat, yah sekarang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, bantu penghasilan suami juga yang tidak seberapa, jadi saya menjual kue keliling,”Urai jumriati.
Lebih jauh diungkapkan, dirinya sempat kegirangan akan diberi bantuan bedah rumah. Namun hingga saat ini, pun rumah miliknya tak kunjung di bedah.
“Dari periode dua bupati sebelumnya, rumah saya sudah didata. Itu sudah berkali kali dijanjikan, tapi tak kunjung juga dibedah. Bisaki pergi lihat sendiri bagaimana rumahku yang saya tinggali, kondisinya bisa dibilang tidak layak. Tapi masih bersyukur ada tempat tinggal,”tukasnya.
Selain itu, anak dari Jumriati. Kartini yang juga seorang ibu rumah tangga dengan satu anak berusia kelas 2 SMP ink, berharap pemerintah betul betul memperhatikan masyarakatnya. Bansos dapat secara merata dan tepat sasaran.
“Saya sama sekali tidak dapat bansos apapun itu. Saya hanya berharap, untuk diakomodir juga dalam peserta KIS. Kasian kalau kami, anak anak yang sakit, harus berusaha sendiri secara mandiri mengeluarkan biaya pengobatan secara mandiri. Sementara kami ini dengan kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan. Syukur syukur kalau kebutuhan sehari hari bisa terpenuhi, dengan penghasilan yang tidak seberapa,”ungkap Kartini.
Sementara itu, Marawiyah mengeluhkan terkait susahnya memperoleh pupuk subsidi bagi petani sepertinya. Dia mengungkapkan, memiliki lahan persawahan seluas 1 hakter, namun hanya diberi jatah pupuk subsidi seberat 50kg.
“Saya ada kartu tani. Nah itu juga terbatas, kita hanya diberi pupuk subsidi dengan berat 50kg per 1 hakter lahan persawahan. Jadi kebutuhan pupuk tidak mencukupi, kita harus beli lagi pupuk non subsidi dengan harga lebih mahal,”Ungkapnya.
Calon Bupati Pangkep, Dokter Cua menjawab semua itu, Ia berjanji, kedepan jika diamanahkan untuk memimpin kabupaten Pangkep. Dengan tagline lebih siap perubahan, dirinya bertekad akan melakukan gebrakan dalam mewujudkan Pangkep maju, sehat, dan sejahtera.
“Semua itu sudah tercantum dalam program prioritas kami. Tentu dengan niat dan tekad, kembali ke kampung halaman abdikan diri, untuk kemaslahatan. Wujudkan Pangkep maju, sehat dan sejahtera,”ujarnya.
Dalam sosialisasi tersebut, Paslon nomor urut 2 ini, didampingi oleh anggota DPRD Pangkep dari partai Golkar, Muchtar Sali. Mantan anggota DPRD Pangkep, Nurbaini Lisa. Dan Politisi Demokrat Pangkep, Andi Saiful Adam. (awi)