POLMAN, KILASSULAWESI – Calon Wakil Bupati Polewali Mandar, Zainal Abidin, tampil dengan pendekatan kampanye yang berbeda. Pada Jumat pagi, 4 Oktober 2024 mantan legislator DPRD Sulbar itu memulai kampanyenya dengan cara door-to-door di Desa Banua Baru, kecamatan Wonomulyo.
Tanpa pengawalan ketat atau acara besar-besaran, Zainal bergerak dari rumah ke rumah, berinteraksi langsung dengan warga, menyerap aspirasi, dan mengamati kondisi sosial-ekonomi setempat. Pendekatan ini menegaskan komitmennya untuk hadir tanpa batas dengan masyarakat.
Dalam setiap pertemuan, Zainal bukan hanya membagikan kartu nama dan program kerja. Ia turun langsung melihat kondisi warga.
Rumah-rumah yang hampir tak layak huni (RTLH), UMKM yang bertahan dalam keterbatasan, serta permasalahan sampah yang belum terselesaikan semua itu menjadi perhatian Zainal. Ia tidak hanya mendengarkan, tetapi turut merasakan kesulitan warga tanpa protokol yang memisahkan mereka.
“Warga menyambut saya dengan hangat, dan bagi saya, kampanye ini bukan sekadar mencari suara, tapi membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat dengan masyarakat,” ungkap Zainal.
Warga bahkan takjub melihat Zainal bersedia masuk ke kolong rumah untuk berdialog santai yang jauh dari citra politikus formal.
Sebagai putra asli Wonomulyo, Zainal Abidin menyampaikan bahwa ia memiliki kedekatan emosional dan pemahaman mendalam terhadap permasalahan wilayah tersebut.
Zainal adalah satu-satunya calon dari Wonomulyo, menjadikannya lebih mudah diakses oleh warga setempat untuk menagih janji-janji kampanye.
“Saya tahu apa yang perlu dibenahi di sini. Pasar induk terbengkalai, jalan rusak di sekitar pasar, terminal yang lama ditinggalkan, hingga pete-pete yang lebih memilih mangkal di depan masjid merdeka. Semua ini harus segera diperbaiki,” terang Zainal.
Ia menegaskan bahwa Wonomulyo memiliki potensi besar, tetapi membutuhkan perhatian serius dari pemerintah agar masalah-masalah tersebut bisa terselesaikan.
Melalui pendekatan kampanye yang langsung menyentuh hati masyarakat, Zainal memperkuat citranya sebagai pemimpin yang peduli dan siap bekerja nyata. Bersama pasangannya, KH Syibli Sahabuddin, mereka mempromosikan slogan Pasti: Pas di Hati, sebagai janji untuk membawa perubahan nyata bagi Polewali Mandar, khususnya Wonomulyo.
Zainal menekankan bahwa Wonomulyo tidak boleh lagi dipandang sebelah mata. “Kami akan membenahi Wonomulyo dan menjadikannya bagian dari kota modern yang layak,” tegasnya.
Dengan pengalaman dan pengetahuannya sebagai bagian dari daerah tersebut, Zainal berjanji akan bekerja keras untuk mewujudkan janji-janjinya.
Kampanye Zainal Abidin hari ini tidak hanya mendekatkan dirinya dengan rakyat, tetapi juga membuktikan bahwa ia dan KH Syibli adalah pasangan yang peduli dengan solusi nyata bagi Polewali Mandar.
Dengan harapan yang dibawa melalui pendekatan personal ini, Zainal semakin memperlihatkan bahwa ia adalah pilihan yang tepat untuk membawa perubahan signifikan bagi Wonomulyo.
Zainal juga berharap, dengan pendekatan yang hangat ini, ia dapat membangun harapan baru dan membawa semangat perubahan yang nyata di Wonomulyo. “Perubahan tak harus megah, tapi harus nyata dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” pungkasnya.(*)