PAREPARE, KILASSULAWESI- Debat publik kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare yang dilaksanakan di Gedung Islamic Center Kota Parepare, Jumat, 8 November 2024, malam tadi menjadi ajang unjuk gigi bakal calon wakil wali kota, Prof Bakhtiar Tijjang.
Figur berlatar belakang dunia pendidikan ini dinilai paling menguasai jalannya debat, termasuk penguasaan atas kondisi Kota Parepare dibandingkan dengan kandidat lainnya.
Pengakuan Panelis
Salah satu panelis debat publik, Husmirah Husain, mengakui hasil dari pelaksanaan debat tersebut. “Jika seandainya, pak Prof berpaket bersama wakil paslon urut 4, pasti tak ada lawan. Karena keduanya mampu memberikan warna tersendiri di pelaksanaan debat,” ujarnya singkat.
Tapi harus diakui, pak Prof Bachtiar tampil gemilang. Berbeda halnya dengan Achmad yang menyaksikan debat melalui layar TV. Ia mengakui bahwa empat pasangan calon kurang menunjukkan kualitasnya. Bahkan, terlihat sangat begitu hati-hati dalam memaparkan tanggapannya. “Hanya paslon 02 yang menunjukan kualitasnya dari tiap pertanyaan,” katanya, Sabtu, 9 November 2024.
Menurutnya, kata Achmad, dalam debat pengusaaan data dan retorika yang kuat sangat menunjang, dan itu menjadi kelemahan dari para kandidat. Debat ini menjadi momen penting bagi para calon untuk menunjukkan visi dan misi mereka kepada masyarakat Parepare.
Dengan penguasaan materi yang baik, Prof Bakhtiar Tijjang berhasil mencuri perhatian dan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Visi-Misi
Dalam pemaparan visi-misi para calon, Calon Wali Kota Parepare nomor urut 2, Ir Muhammad Zaini, membeberkan beberapa langkah strategis yang akan dilakukan pada pemerintahannya kelak bila terpilih. Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Mengembangkan potensi lokal dan membuka ruang bagi investor.
2. Menanggulangi kemiskinan melalui kemandirian ekonomi.
3. Memberdayakan UMKM dan koperasi serta produk lokal.
4. Mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah.
5. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tenaga medis, dan infrastruktur kesehatan.
6. Meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan, baik formal maupun non-formal.
7. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan layanan pemerintahan yang lebih profesional dan dinamis.
“Insyaallah jika MZ Berbakti terpilih, maka harapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan menuju Indonesia Emas,” ujar Muhammad Zaini.
Komitmen untuk Pemerintahan yang Efektif
Calon Wakil Wali Kota Parepare, Prof Baktiar Tijjang, menambahkan bahwa mereka akan membangun tim kerja dengan menempatkan ASN berdasarkan kompetensi dan keahlian, serta membentuk kelembagaan perangkat daerah yang efektif dengan bantuan para akademisi dan LSM sebagai bagian dari partisipasi masyarakat. “ Membangun sinergitas pembangunan antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat,” jelasnya.
Pengelolaan APBD yang Transparan
Pasangan calon usungan partai Gerindra dan PKB ini mendapat giliran pertama untuk menjawab pertanyaan dari panelis debat, Prof Muhammad Su’un, dengan sub tema Pengelolaan APBD. MZ Berbakti diminta menjawab terkait pengelolaan utang Pemerintah Kota Parepare pada proyek fisik APBD 2023 agar tidak berkepanjangan dan berakibat pada penumpukan hutang serta stabilitas alokasi dan prioritas belanja daerah.
Paslon MZ Berbakti dengan tegas mengaku akan melakukan penataan dan prioritas anggaran, termasuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah serta pengendalian belanja pemerintah yang direncanakan dengan cermat dan sistematis. “Peningkatan efisiensi pada proyek-proyek pembangunan serta pemanfaatan dana transfer dari pemerintah pusat seperti DAU dan DAK,” ujar Prof Baktiar Tijjang.
Prof Baktiar Tijjang menambahkan bahwa pengelolaan APBD yang efektif juga memerlukan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan, termasuk peningkatan partisipasi swasta dalam proyek infrastruktur. “Dan yang paling penting adalah menggunakan e-budgeting, supaya tidak ada lagi proyek yang ditender tanpa anggaran. Jangan seperti dulu-dulu,” kata Rektor Institut Andi Sapada itu.
Pasangan ini menunjukkan komitmen mereka untuk membawa perubahan positif bagi Parepare melalui program-program yang konkret dan terukur. Debat ini menjadi ajang bagi mereka untuk memperlihatkan visi dan misi yang jelas serta kemampuan untuk memimpin kota menuju masa depan yang lebih baik.(*)