PAREPARE– Institut Andi Sapada (IAS) kembali mencetak sejarah dalam dunia pendidikan tinggi dengan memperoleh Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk pembukaan Program Studi (Prodi) Kriminologi. SK ini menjadi yang ketujuh yang diterima IAS dari Kemenristekdikti dalam pengembangan akademiknya.
Pengumuman ini disampaikan oleh Sunardi Purwanda, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IAS, dalam pertemuan di ruang kerjanya pada Rabu, 4 Juni 2025. IAS kini menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia Timur yang membuka Prodi Kriminologi untuk jenjang Strata Satu (S1).
Sunardi menegaskan bahwa pembukaan Prodi ini didasarkan pada tingginya angka kriminalitas di wilayah Indonesia Timur, yang membutuhkan kajian lebih mendalam guna mencari solusi akademis dan praktis dalam penanganannya. “Saat ini kami melakukan kelengkapan administrasi dan sosialisasi prodi. Pendaftaran calon mahasiswa untuk Prodi Kriminologi akan dibuka pada Agustus mendatang,”ujarnya.
Secara nasional, hanya terdapat lima perguruan tinggi yang memiliki Prodi Kriminologi untuk jenjang S1, dengan empat di antaranya berlokasi di wilayah Indonesia bagian Barat dua di Jakarta dan dua di Sumatra.
Pendekatan Multidisipliner dan Kolaborasi dengan Universitas Terkemuka Prodi Kriminologi IAS akan beroperasi di bawah Fakultas Hukum, dengan pendekatan multidisipliner yang menggabungkan ilmu sosiologi, fisiologi, dan hukum dalam kajiannya.
Untuk mendukung standar akademik yang tinggi, IAS telah menggandeng tenaga pengajar dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Makassar (UNM), dan Universitas Indonesia (UI), yang akan memberikan materi di bidang masing-masing. “Prodi ini dinilai unik dan menarik, karena akan mengkaji secara ilmiah faktor-faktor penyebab tingginya angka kriminalitas di Indonesia Timur,” beber Sunardi.
IAS telah menetapkan strategi sosialisasi untuk memastikan penerimaan yang optimal bagi Prodi Kriminologi. Sosialisasi awal akan dimulai dari Makassar, sementara di Kota Parepare, IAS akan mengunjungi semua lembaga yang berkaitan dengan kriminalitas untuk memperkenalkan program ini. “Perlu diketahui, untuk jenjang S1, Prodi Kriminologi hanya ada di IAS, sementara untuk jenjang S2 tersedia di Unhas,” tambah Sunardi.
IAS menargetkan kelas reguler B, dengan sasaran utama calon mahasiswa yang memiliki ketertarikan atau keterkaitan dengan bidang kriminalitas, baik dari aspek akademik maupun profesional.
Dengan langkah ini, IAS tidak hanya memperluas pilihan akademik bagi calon mahasiswa, tetapi juga turut berkontribusi dalam menganalisis dan memberikan solusi terhadap tingginya angka kriminalitas di Indonesia Timur.(*)