JAKARTA– Ketua Gerindra Kota Parepare, H Surianto kembali dipercaya memimpin Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) untuk periode 2025–2029, setelah unggul tipis atas pesaingnya Rudianto Manurung dalam pemilihan yang berlangsung sengit.
Kemenangan ini menandai babak baru bagi cabang olahraga tradisional yang tengah berjuang keluar dari bayang-bayang dominasi Thailand dan Malaysia. Dalam pernyataannya, Surianto menegaskan bahwa pencalonannya bukan sekadar ambisi pribadi, melainkan bentuk pengabdian terhadap sepak takraw sebagai warisan budaya asli Indonesia.
“Kalau saya terpilih menjadi Ketua Umum PSTI periode 2025–2029, inshaallah cabor sepak takraw akan berprestasi kembali di tingkat internasional,” ujarnya sebelum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PSTI digelar, Sabtu malam, 1 November 2025.
Tak hanya bicara soal prestasi global, H Surianto juga menyiapkan terobosan domestik berupa pembentukan liga sepak takraw nasional dan kejuaraan berjenjang dari tingkat yunior hingga senior. Program ini diharapkan menjadi fondasi pembinaan atlet yang berkesinambungan dan memperkuat ekosistem kompetisi di dalam negeri.
Rekam Jejak: Dari Parepare ke Panggung Dunia
H Surianto dikenal sebagai pengusaha sukses asal Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Di bawah kepemimpinannya, PSTI Sulsel meraih juara umum pada PON Papua 2020 dan PON Aceh-Sumut 2024. Ia juga pernah menjabat sebagai manajer timnas sepak takraw Indonesia dalam berbagai ajang internasional, termasuk SEA Games Vietnam dan Kejuaraan Dunia di Bangkok, Thailand.
Dukungan terhadap H Surianto datang dari berbagai penjuru. Hasan Cono misalnya, perwakilan Papua Barat, menyatakan keyakinannya terhadap kepemimpinan Surianto. “Kami yakin dengan kepemimpinan H Surianto, sepak takraw akan maju dan berprestasi,” ujarnya.
Senada dengan itu, utusan dari Sulawesi Tengah menyebut bahwa dukungan penuh dari hampir seluruh PSTI Provinsi menjadi modal kuat bagi Surianto untuk menakhodai PB PSTI lima tahun ke depan.(*)





