KILASSULAWESI.COM, MAMUJU – Tindakan pihak sekolah mengeluarkan siswanya, Edgar Amping yang lolos seleksi Garuda Select mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Sekprov Sulbar, Muhammad Idris geram mendengar kejadian ini. Idris menegaskan, segera memanggil Kepala Sekolah SMAN 1 Mamuju dan Kadis Pendidikan Sulbar perihal kejadian ini.
Menurutnya, telah terjadi kesalahan mengambil keputusan. “Sekolah mestinya memberikan solusi, bukan dengan cara mengeluarkan anak tersebut, apalagi jika diketahui penyebab terkendalanya masuk sekolah karena prestasinya,” katanya,kemarin. Direktur Akademi PSM, Febrianto Wijaya juga menyayangkan perlakuan pemangku kebijakan di SMAN 1 Mamuju. Dia menilai keputusan itu tidak adil terhadap siswa berprestasi, seperti Edgar. “Sangat disayangkan Edgard membela negara tapi diperlakukan tidak adil, tapi saya berdoa untuk Edgard dapat mengharumkan Indonesia lewat jalur sepak bola,” ujar Febri.
Wakil Kepala SMAN 1 Mamuju, Yusuf S, mengakui keputusan mengeluarkan Edgar melalui rapat dengan seluruh guru. Alasannya, tidak ada izin dari pihak penyelenggara. “Jadi kita tidak tahu bagaimana menanganinya,” kata Yusuf. Terpisah, Kepala SMAN 1 Mamuju, Rusman justru mengkliam ingin mempertahankan Edgar. “Saya sesali karena orang tuanya yang bermohon pindah dengan alasan biar bergabung teman teman akademinya di SMA 2,” dalihnya.
Seperti diketahui siswa yang duduk di kelas 11 ini lolos mewakili Indonesia untuk berlatih bersama tim Garuda Select 2019 di London Inggris. Hari ini rencananya, Edgar akan berangkat ke London, Inggris bersama tim Garuda Select, di sana mereka akan menempuh serangkaian latihan dan berlaga dengan akademi klub-klub Inggris. Mereka akan menjalani 17 kali pertandingan selama delapan bulan berada di Inggris. Edgar Amping merupakan satu-satunya yang mewakili Indonesia di luar Pulau Jawa.(FIN)