KILASSULAWESI.COM, PAREPARE- Branding kota cinta Parepare diapresiasi Deputi Bidang Inovasi Administrasi LAN RI, Tri Widodo Wahyu. Ia memuji karena itu tidak dimiliki daerah lainnya. Tri mengungkapkan hal itu pada kegiatan penguatan inovasi daerah yang digelar Bappeda Parepare secara virtual, Selasa, 10 November. Sebagai wujud apresiasinya, Tri Widodo dalam materinya menyajikan judul, menyemai dan merawat inovasi di kota cinta. Itu didasari dengan ikon kota yang bernapaskan cinta. Seperti Monumen Cinta Habibie Ainun. “Parepare sangat beruntung memiliki legasi Presiden RI dan menjadikan BJ Habibie sebagai branding. Inilah yang mendorong ide dan inovasi yang telah dilakukan Parepare. Yaitu kota cinta,” papar Tri Widodo.
Lalu menebar cinta seperti apa? Menurut Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, kota cinta bukan persoalan muda mudi atau antara laki-laki dan perempuan. Tetapi cinta secara menyeluruh, antara manusia dan seluruh alam semesta. “Ini akan menjadi kekuatan bagi Parepare, dan cinta sebagai bahan baku yang akan menjadikan kota ini semakin masuk ke hati pengunjung. Sehingga visi dan misi wali kota menjadikan Parepare sebagai kota industri tanpa cerobong asap dapat terwujud,” tandasnya.
Taufan ingin bila orang masuk ke Parepare, ada tempat berselfie dengan simbol cinta. Di Monumen Cinta Habibie Ainun. Bukan saja kota cinta itu. Inovasi parepare juga mendapat pengakuan. “Parepare barometer inovasi di Indonesia. Indikatornya, Parepare tercatat dalam inovasi Kementerian Dalam Negeri peringkat 51 kota sangat inovatif di Indonesia,” ungkap Tri Widodo Wahyu.
Peringkat 51 kota sangat inovatif di Indonesia tentu bukan tujuan akhir. Sebab menurut Tri, rasionalnya dibalik 51 menjadi 15. “Saya yakin semua mampu di bawah kepemimpinan Taufan Pawe,” ungkapnya. Dia menyebut capaian inovasi yang dipersembahkan Pemerintah Kota Parepare di level nasional. Seperti lolos Top 99 Pelayanan Publik, Top 40, Top 45 dan lomba inovasi daerah tatanan normal baru sektor pariwisata. “Saya yakin Parepare semakin kuat dalam berinovasi. Sebagai bukti nyata otentik, inovasi Berdaya Srikandi oleh Srikandi, Parepare sekarang masuk dalam tingkat internasional. Feeling saya inovasi ini akan menjadi yang terbaik masuk kelas dunia,” bebernya.
Dia pun mengaku kagum dengan visi misi Parepare sebagai kota industri tanpa cerobong asap. “Banyak daerah yang punya visi dan misi sebagai kota industri, tapi tanpa embel-embel tanpa cerobong asap. Dan menurut saya embel-embel inilah yanhg sangat luar biasa,” ungkapnya. Tri juga memuji capaian IPM Parepare di Sulsel (2017 hingga 2019) berada posisi tiga besar. Bahkan, pendapatan asli daerah (PAD) Parepare meningkat hingga 120 persen. Dari Rp50 miliar menjadi Rp137 miliar lebih. “Kita dapat reward atas inovasi yang dilahirkan. Ada dana insentif daerah (DID) untuk digunakan melalukan pembangunan tanpa menguras APBD. Misalnya membangun Auditorium BJ Habibie dan akan mendirikan masjid terapung termegah di Sulsel,” kata Taufan Pawe. (lim/A)