KILASSULAWESI.COM,PAREPARE– Pemerintah kembali menegaskan larangan mudik semata-mata bertujuan untuk melindungi Kesehatan masyarakat. Jangan sampai, mudik justru menyebabkan gelombang kasus baru Covid-19. Menurut Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Raden Pardede, pemerintah tak ingin kejadian di India menimpa Indonesia. Saat
ini, India tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Untuk itu, dia meminta masyarakat
mengerti terhadap kebijakan tidak populis yang diambil pemerintah, termasuk memperpanjang
PPKM mikro. “Ini adalah dalam rangka melindungi kesehatan yang utama. Kalau kesehatan kita tidak
terlindungi, bagaimana kita bicara ekonomi? Jadi kesehatan yang terlindungi tadi itu yang
membangkitkan optimisme,” kata Raden Pardede dalam Dialog Produktif Rabu Utama
Proyeksi Pemulihan Ekonomi Nasional yang disiarkan langsung dari Media Center KPCPEN,
Rabu 21 April 2021.
Raden menyebut, pemerintah akan melonggarkan kegiatan masyarakat ketika kasus Covid-19
sudah bisa terkendali. Saat ini pun pemerintah terus mempercepat program vaksinasi, sehingga
upaya pemulihan ekonomi nasional bisa tercapai. “Nanti sesudah keadaan lebih baik, vaksinasinya makin bagus, makin cepat, nantinya baru kita
kemudian melonggarkan ekonomi kita. Tapi tetap dengan protokol kesehatan dulu untuk sementara waktu ini,” kata dia. Dia menambahkan, hingga 20 April, jumlah masyarakat yang telah
menerima vaksin baik suntikan pertama dan kedua adalah sebanyak 17,25 juta orang.
Raden merinci, sebanyak 11,1 juta orang atau 27,6 persen masyarakat telah menerima vaksin Covid-19 untuk dosis pertama. Sementara untuk suntikan dosis kedua, jumlah penerimanya adalah 6,1 juta orang atau 15,2 persen dari total keseluruhan penerima vaksinasi. Jika target vaksinasi bisa optimal dan penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan, Raden yakin hal tersebut bisa mendorong optimisme bahwa ekonomi juga kian membaik. “Dengan cara seperti itu kita harapkan pemulihan ekonomi kita akan baik, karena antara optimisme kemudian mereka mau berbelanja, mereka mau berinvestasi, itulah yang menggerakan ekonomi,” ujar Raden.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director IPSOS in Indonesia Soeprapto Tan
mengatakan, temuan yang paling menarik adalah optimisme masyarakat Indonesia mencapai 76 persen bahwa ekonomi akan segera membaik. Karena Indonesia mesti menjaga jangan sampai
yang terjadi di negara lain terjadi juga di Indonesia. Pada Mei 2020 lalu, menurut Ato, sapaan Soeprapto, belanja masyarakat hanya untuk bahan masakan yang dibuat di rumah, obat-obatan pribadi, dan produk kebersihan.
Namun di September 2020 lalu juga masih cenderung sama. Nah dengan optimisme yang mulai meningkat, belanja masyarakat juga mulai merambah ke travel atau jalan-jalan. Begitu juga restoran dan kafejuga presentasi negatifnya juga semakin kecil yang menandakan masyarakat tidak berdiam diri di rumah. “Kondisinya sudah jauh membaik,” ujar Soeprapto.(*)
Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) –
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam
rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi
ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan
rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN
dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan
Transformasi Ekonomi Nasional.