Belajar Daring bukan Aktivitas Membosankan

KILASSULAWESI.COM, BOLAANG MONGONDOW– Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 26 Juli 2021 di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”.

Program kali ini menghadirkan 746 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Dosen IAIN Manado, Dr. Taufani M. A; Dosen Universitas Kristen Indonesia Tomohon, Pdt. Angie Olivia Wuysang, MA; pendiri Gratisin Belajar dan kreator konten, M. Faiz Ghifari; dan dosen Teologi dan Interreligious Dialogue Universitas Kristen Satya Wacana dan Center for Religious and Cross-cultural Studies Universitas Gadjah Mada, Izak Y M Lattu, PhD. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Made Dwi Andjani selaku anggota Japelidi UNISSULA. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Bacaan Lainnya

Pemateri pertama adalah Taufani yang membawakan tema “Menjaga Kualitas Belajar dari Rumah”. Banyak persoalan dalam pembelajaran daring. Dari perspektif anak didik, misalnya, soal ketersediaan gawai yang memadai untuk belajar daring dan tugas-tugas yang terlalu berat. Guru pun mengalami kendala, diantaranya soal penguasaan teknologi digital dan jaringan internet. “Dari perspektif orang tua, tugas terberatnya adalah harus mendampingi anak-anak,” lanjutnya.

Berikutnya, Angie Olivia Wuysang menyampaikan materi berjudul “Digital Ethics: Netiket/Netiquette di Era Internet of Things”. Sebuah penelitian baru-baru ini menyebut netizen Indonesia paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Angie pun mengingatkan lagi pentingnya menggunakan internet dengan etika (netiket). Prinsipnya adalah THINK (true, helpful, inspiring, necessary, kind) sebelum mengirim.

Sebagai pemateri ketiga, M. Faiz Ghifari membawakan tema “Literasi Digital bagi Pendidik dan Anak Didik di Era Digital”. Faiz dalam presentasinya membagikan teknik dan tips membuat pembelajaran yang menyenangkan. Misalnya, menggunakan tools Zoom, Google Hangout, MS Team, Miro, Whimsical, Google Jamboard, Kahoot, Mentimeter, Google Form. Faiz juga menyampaikan kecakapan dasar yang diperlukan untuk mengajar di era digital.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Izak YM Lattu menyampaikan tema “Digital Literasi, Hate Speech dan Critical Thinking”. Izak menjelaskan cara membangun literasi digital, di antaranya perangkat digital yang aman, pemikiran kritis agar tidak salah menemukan informasi, dan social engagement. “Critical thinking sangat berperan dalam menjaga relasi kita di dunia digital dan mengamankan pikiran kita dari informasi-informasi misleading. Agar kita juga tidak terjebak dalam behavior keliru di dunia virtual,” ucapnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah seorang peserta webinar Budianto Cokro bertanya pada Faiz. “Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi saat belajar online terutama jika ada gangguan internet putus sehingga penjelasan kurang dipahami?” tanya Budianto. “Kita pakai teknik selang seling 25 menit belajar, 5 menit istirahat. Ini bisa diaplikasikan kalau belajarnya recorded. Tapi, kalau 3 jam nonstop live, ya kita usahakan cari jeda dengan cara kita sendiri, walaupun jedanya tidak bisa selama 5 menit. Beberapa detik liat keluar, atau ambil minum. Jangan stay 3 jam di depan layar, karena tidak baik buat kesehatan dan konsentrasi,” jawab Faiz.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(*)

Pos terkait