JAKARTA, KILASSULAWESI.COM — Borneo Muda menggelar Webinar Nasional tentang Ibu Kota Nusantara (IKN) Muda dengan tema “Kesuksesan Pemindahan Ibu Kota Negara di Dunia; Potret Loncatan Kemajuan IKN Nusantara”, Sabtu, 26 Februari 2022 siang.
Pada wibinarnya mengundang tokoh inspirator. Diantaranya, Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. Fadjroel Rachman, ketua umum Borneo Muda, Harianto Minda, pansus RUU IKN, Zulfikar Arse Sadikin, S.IP., M.Si. juga anggota DPR RI komisi II. Sekjend Indonesia Forum, Danang Rizki Ginanjar, S.T., MBA., juga mantan Stafsus Bappenas.
Pada webinar IKN membahas tentang pandangan dalam pemindahan IKN ke Kalimantan Timur. Bermula dari ketua umum Borneo Muda Harianto Minda tentang Indonesia harus memiliki keberanian untuk melakukan pemindahan ibu kota yang telah dirancang sejak kepemimpinan Soekarno, Susilo Bambang Yudhoyono, dan saat ini presiden Joko Widodo.
Harianto yang selaku inisiator ini mengatakan hal itu perlu melihat keberhasilan para founding father dulu untuk mendirikan Indonesia.
“Kemudian pemindahan ibukota juga bagian dari pergeseran episentrum Indonesia dari Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris,” jelasnya.
Sementara, Dr. Fadjroel Rachman menyampaikan sebuah contoh pemindahan ibukota Kazakhstan dari Almaty ke Nursultan. Kata dia, itu bermula pengembangan kota yang lama menjadi lebih luas ke arah kiri dan kanan. Nama Kota lamanya adalah Akmola. Menurutnya sama seperti di Indonesia atau Kalimantan Timur, yakni kota lamanya adalah Balikpapan dan Samarinda.
Dubes Fadjroel juga menceritakan optimisme para duta besar yang sedang bertugas di Kazakhstan atas pembangunan ibu kota negara baru Indonesia. “Waktu saya bertemu dengan para Dubes di Nur-Sultan Kazakhstan. Mereka tanya, apa nama ibu kota negara baru yang menggantikan Jakarta? Saya jawab Nusantara artinya “Archipelago”. Kapan Indonesia pindah ke ibu kota negara yang baru? Insya Allah tahun 2024.
Semua mengucapkan selamat. Semua sangat antusias mendengarnya,” jelas pria kelahiran Banjarmasin itu. Ia menyebutkan salah satu konsep yang dapat ditiru dari Kazakhstan pada kemampuannya membuat simbiosis antara sejarah dan masa depan.
“Di Kazakhstan ada 130 suku bangsa. Indonesia ada 1.331 suku bangsa dan 718 bahasa daerah. Ibu Kota Nusantara nanti adalah etalase Bhineka Tunggal Ika. Demikian pula Ibu Kota Nur-Sultan” ucap Dubes Fadjroel.
Panitia Khusus RUU IKN yang juga anggota DPR RI komisi II, Zulfikar Arse Sadikin, S.IP., M.Si. menerangkan untuk memaparkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi yang secara resmi sudah disahkan melalui UU nomor 3 tentang IKN Nusantara. Ia menambahkan bahwa rencana pemindahan ibukota dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara merupakan hal yang fenomenal, monumental dan historikal.
Dikatakan fenomenal karena lokasi IKN Nusantara ini tidak hanya melampaui daratan, tapi juga melampaui pulau dan lautan. Kemudian dianggap Monumental karena IKN ini bagian dari Cipta, Rasa dan Karsa bangsa Indonesia itu sendiri, dan dikatakan historikal karena IKN Nusantara ini merupakan tonggak sejarah dari bangsa Indonesia sendiri yang berbeda dari ibukota sebelumnya yakni DKI Jakarta yang masih erat dengan pengaruh masa kolonial VOC dan Kerajaan Belanda.
“Pentingnya kita untuk mengawal proses pembangunan IKN Nusantara ini, dengan spirit Zero Tolerance terhadap perilakukan korupsi, kolusi dan nepotisme yang bisa menganggu berjalannya proses pembangunan IKN Nusantara,” ucapnya.
Sementara pembicara terakhir Danang Rizki Ginanjar, S.T., MBA., Sekjend dari Indonesia Forum. Ia memaparkan bahwa pemindahan ibukota negara ke IKN Nusantara merupakan tanda pergeseran episentrum pembangunan Indonesia untuk tidak lagi Jawa sentris, melainkan sudah mengarah ke Indonesia sentris, di mana pusat pembangunan dan ekonomi tidak hanya berpusat di pulau Jawa, melainkan juga seluruh pulau di Indonesia.
Ia menjelaskan perencanaan pembangunan IKN Nusantara, Bappenas telah mempertimbangkan semua pengalaman dari negara-negara yang pernah gagal dan berhasil untuk dijadikan sebagai pelajaran terkait hal-hal apa yang harus diantisipasi dan dihindari dan hal-hal apa yang harus direncanakan dan dilaksanakan.
“Selain itu, pembangunan IKN Nusantara bisa menjadi lokomotif Pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi covid 19, dan juga menjadi bagian rencana besar untuk memanfaat bonus demografi dan menyongsong usia 100 tahun Indonesia pada 2045,” tandasnya. (*)