PAREPARE, KILASSULAWESI– Anggota DPRD Kota Parepare, Suyuti bersama kerabat dan tim SYT terjunlangsung melakukan penggalian kuburan di pekuburan Tonrangeng. Proses penggalian kuburan itu juga dihadiri langsung Lurah Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat.
Lurah Lumpue, Nur Akbar yang ditemui dilokasi pekuburan sangat menyayangkan kondisi tersebut. Dia pun tak membantah akan kondisi yang terjadi diwilayah tersebut. Ia mengakui jika almarhum tinggal di Lapadde, akan tetapi menurut warga KTP dan KK masih diwilayah ini. Almarhum merupakan pensiunan Guru Agama tingkat SD di Parepare.
Nur Akbar pun menjelaskan, jika di daerah Tonrangeng tak ada petugas penggali kubur. “Tidak ada petugas penggali kubur disini, biasanya dilakukan secara gotong royong,” bebernya, Sabtu, 9 Maret 2024.
Dia pun berharap agar kejadian seperti ini agar tidak terjadi lagi. ” Usai pemilu 2024, hentikan kubu-kubuan dalam masyarakat. Kiranya kembali bersatu seperti sediakala, dimana sifat gotong royong masyarakat Lumpue, khususnya Tonrangeng agar tetap dijaga dan terpelihara dengan baik,”singkatnya.
Salah satu warga menuturkan di daerah Tonrangeng almarhum memiliki banyak keluarga. Cuma kayaknya ada rasa takut, karena adanya beda pilihan di Pileg 2024. ” Rumah almarhum tak jauh dari lokasi pemakaman, “singkat salah satu kerabatnya dilokasi pemakaman. ” Bahkan, saat Pemilu kemarin almarhum menggunakan hak pilihnya disini,”timpalnya.
Salah satu tokoh masyarakat Tonrangeng, Sappe membantah jika daerahnya ada penggali kubur. “Disini warga bergotong royong kalau ada kematian, tidak ada informasi kalau akan di makamkan disini,” jelasnya.
Sappe juga menjelaskan, bahwa almarhum itu adalah ketua pembangunan Masjid Tonrangeng. ” Jadi jika tak ada warga disini membantu, mungkin karena ketidaktahuan. Saya baru mau melayat dikediamannya di Lapadde,”tutupnya.(*)
