Jusuf Kalla Apresiasi Rencana Pembangunan Gedung FEB Unhas di Tamalanrea

JAKARTA, KILASSULAWESI- Mantan Ketua Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA-Unhas), Jusuf Kalla alias JK, mengapresiasi rencana pembangunan Gedung Perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin di Tamalanrea.

Hal tersebut disampaikan JK usai menerima Dekan FEB Unhas, Prof. Dr. Rahman Kadir, di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan ini, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 ini bahkan menyarankan agar gedung tersebut dibuat mudah, modern, dan memberi banyak fungsi. “Buatlah gedung yang efisien, simpel, modern, dan fungsional,” kata JK singkat dalam keterangan tertulisnya.

Bacaan Lainnya

JK menambahkan, gedung-gedung kampus di era modern harus berorientasi ke depan. Kehadiran kampus juga harus memenuhi kebutuhan generasi mendatang. “Coba lihat kampus di luar negeri, tidak berorientasi masa lalu. Itu berbeda kalau membangun museum. Silakan menampilkan unsur adat dan kejayaan masa lalu,” tambah Ketua Umum PMI tersebut.

Pertemuan yang berlangsung hangat itu tak hanya menyinggung soal bangunan fisik. JK dan perwakilan FEB Unhas juga membahas aspek pendidikan dan peran alumni. Seperti sering-sering menghadirkan dosen-dosen tamu dari alumni yang memang kapabel. “Tujuannya agar mahasiswa lebih paham gambaran dunia kerja nanti,” ujar JK lagi.

Lebih jauh, JK menyatakan siap hadir pada peletakan batu pertama yang akan digelar pada Sabtu, 23 November 2024 mendatang. Kehadiran JK tersebut merupakan bentuk apresiasi dan dukungan terhadap proyek pembangunan gedung perkuliahan di Fakultas Ekonomi tersebut.

Latar Belakang Pembangunan Gedung

Sementara itu, Dekan FEB Unhas, Rahman Kadir, melaporkan bahwa pembangunan gedung perkuliahan di Tamalanrea berlatar belakang efektivitas waktu. Pasalnya saat ini, FEB Unhas punya tiga lokasi kampus, yakni dua di Tamalanrea dan satu di kampus Baraya. “Dari sisi biaya, sangat tidak efisien. Belum lagi dari sisi lelahnya dosen dan mahasiswa, harus bolak-balik antara tiga kampus dengan kondisi kemacetan kota Makassar yang makin parah,” papar Prof. Rahman.

Rahman juga menyebutkan bahwa pembangunan gedung tersebut ditaksir sekitar Rp 60 miliar. Saat ini, dana yang tersedia baru sekitar Rp 27 miliar. Dengan begitu, Rahman mengajak seluruh alumni bersama-sama mendukung pembangunan gedung tersebut. “Selebihnya kita harapkan dukungan dari alumni yang banyak tersebar di berbagai kota dan bahkan negara lain. Sebab membangun sarana pendidikan, Insya Allah bagian dari amal jariyah,” kata Rahman, yang masuk Unhas tahun 1982 silam.

Gayung bersambut, harapan Rahman Kadir ditanggapi langsung Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi (Ikafe) Unhas, DR. Hendra Noor Saleh. Ia siap menggalang dan meminta kesediaan alumni untuk masuk kampus sebagai dosen tamu. “Tersebar alumni FEB Unhas di berbagai bidang pekerjaan dan banyak yang sukses. Mereka siap giving back untuk almamater,” sebut Hendra.

Sementara dalam pertemuan itu, turut mendampingi Wakil Dekan II Prof. Dr. Arifuddin Mannan dan dosen muda Dr. Amelia Harahap. Turut hadir pengurus pusat Ikafe Unhas yang berada di Jakarta, seperti DR. Hendra Noor Saleh sebagai Ketua Umum, Moh Suaib Mappasila, SE (Sekjen), DR. Fankar Umran (Direktur Utama BUMN Askrindo), Arjuna Sakir, SE. Ak (Anggota DPR RI), Andi Muhammad Sadat, PhD (Ketua Prodi UNJ), dan Lisa JK yang merupakan putri tertua JK.

Sejarah dan Peran JK di Unhas

Untuk diketahui, figur JK tak lepas dari dinamika Universitas Hasanuddin sejak setengah abad lampau. JK lahir di Watampone, 15 Mei 1942, dan menyelesaikan studi di FE Unhas pada tahun 1967. JK selalu menjadi tokoh sentral untuk dimintai pandangan oleh para alumnus dari generasi ke generasi.

Usia Fakultas Ekonomi (79 tahun) juga disebut lebih tua dari Unhas. Pasalnya, status awal FEB Unhas adalah bagian dari Universitas Indonesia yang membagi fakultas ke beberapa daerah.(*)

Pos terkait