Survei Terbaru: SEHATI Menyalip INIMI, MULIA Masih Memimpin, Danny Pomanto sudah Habis

MAKASSAR, KILASSULAWESI–Pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Andi Seto Asapa – Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI), menunjukkan tren elektabilitas yang positif menjelang hari pemilihan wali kota dan wakil wali kota Makassar.

Menurut survei terbaru LSI Denny JA yang dilakukan dari tanggal 10 – 16 November 2024, SEHATI telah menyalip pasangan Indira Yusuf Ismail – Ilham Ari Fauzi (INIMI).

Bacaan Lainnya

Berdasarkan hasil survei tersebut, Andi Seto-Rezki bahkan meninggalkan Indira-Ilham cukup jauh. SEHATI memiliki elektabilitas 29,5%, sementara INIMI hanya di angka 20.4%.

Paslon nomor urut 1, Munafri Arifudin – Aliyah Mustika Ilham (MULIA), masih memimpin dengan elektabilitas 34,6%. Sedangkan paslon Amri Rasyid – Rahman Bando (AMAN) berada di posisi buncit dengan elektabilitas hanya 1,9%.

Analisis Politik

Analis Komunikasi Politik, Dr. Attock Suharto MSi, mengatakan bahwa jika hasil survei LSI Denny JA ini benar, tentu menjadi indikasi kuat bahwa pengaruh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, sudah habis.

“Siapapun yang melihat hasil survei LSI Denny JA ini, pembacaannya pasti akan ke situ,” kata akademisi UIN Datokarama Palu itu.

Sebagai keluarga pejabat yang berkuasa, Indira jelas punya insentif lebih dengan modal kapital dan sosial yang banyak.

“Jadi kalau kemudian surveinya tertinggal dari pendatang baru seperti Andi Seto, orang pasti akan mempertanyakan pengaruh Danny Pomanto. Dan, tidak akan ada yang bisa menyalahkan kalau muncul asumsi bahwa pengaruh Danny Pomanto sudah habis di Makassar,” jelasnya.

Attock menyebut dua kemungkinan pemicu kondisi ini bagi Danny Pomanto. Pertama, kondisi ini menjadi indikasi kuat bahwa DP dalam membangun hubungan dengan warga Makassar semata-mata hanya berkelindan dalam relasi kuasa semata, dengan rendah ikatan emosional.

“Warga Makassar memilih hormat pada DP boleh jadi hanya karena statusnya sebagai wali kota, bukan pada sosok dan karakternya sebagai pemimpin. Maka ketika kekuasaan itu memasuki senja, orang beramai-ramai siap melupakannya,” kata Attock.

Kemungkinan kedua, kondisi ini menegaskan begitu kuat penolakan warga Makassar kepada politik dinasti. Dari beberapa survei, warga Makassar sangat tidak permisif pada hal ini, sementara figur yang terasosiasi pada dinasti politik di Makassar adalah Indira selaku istri Danny.

Peluang INIMI

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah, dalam konferensi persnya di Makassar, menyebut bahwa INIMI tetap punya peluang menyalip paslon di atasnya.

Itu karena masih ada sekitar 33,8% pemilih yang berkategori soft supporters, yaitu mereka yang sudah punya pilihan tapi masih bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali. Namun, mereka harus bekerja sangat ekstra untuk mengejar ketertinggalan di pekan-pekan terakhir ini.(*)

Pos terkait