KILASSULAWESI.COM, SIDRAP — Pendidikan pengembangan wawasan keulamaan (PPWK) berkesan bagi para peserta. Tak terkecuali, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anshar Bacu-bacue Sidrap, Kiai Hamka Adama. Ia membagikan kesannya usai dinyatakan lulus PPWK.
Kiai Hamka mengaku terbebani usai mendapatkan gelar kiai. Sebab, menurut dia, gelar tersebut memiliki tanggung jawab yang besar. “Berat sekali (dapat gelar kiai). Kita memiliki amanah mengayomi umat,” kata Kiai Hamka, saat ditemui usai penutupan PPWK, di aula STAI DDI Pangkajene, Sidrap, Senin 22 Februari.
Korwil IV PWNU Sulsel memutuskan sebanyak 29 peserta PPWK Daurah I berhak menyandang gelar kiai dan nyai di Ajatappareng. Hal itu menyusul sebanyak 29 peserta dinyatakan lulus pendidikan pengembangan wawasan keulamaan (PPWK) Daurah I. Ada 24 kiai dan lima nyai dinyatakan lulus dalam pengkaderan ini.
Kiai merupakan sebutan untuk gelar ulama laki-laki, sementara nyai adalah gelar untuk ulama perempuan. Fasilitator PPWK Daurah I, Burhanuddin mengatakan, sebanyak 29 peserta dinyatakan lulus dari 36 peserta. Hanya saja, kata Burhanuddin, ada tujuh yang tidak lulus lantaran tak mengikuti proses pengkaderan. (ami/B)