KILASSULAWESI.COM, PAREPARE– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Parepare selalu mengembangkan kreatifitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), utamanya dalam hal pertukangan mulai karya meuble seperti kursi, lemari tempat tidur, almari jam hingga meja makan.
Kepala Lapas Kelas II Parepare Indra Mokoagow mengatakan, sebanyak 34 WBP yang telah dilatih. Menurutnya, kerajinan itu akan ditambah ketika pesanan meuble meningkat. Kegiatan kemandirian meuble tersebut bekerjasama dengan pengusaha furniture di Kota Parepare.
Pengusaha tersebut, kata Indra, akan membantu memasarkan hasil kerja meuble WBP. Ia menerangkan konsumen bisa melakukan pemesanan langsung di bengkel kerja Lapas Parepare. “Saat ini pemasaran dan pemesanan masih dilakukan melalui media sosial UD. Kembar Jepara dengan memanfaatkan aplikasi market place. Harganya beragam, kursi teras seharga Rp 1,2 juta, kursi minimalis seharga Rp 3 juta , kursi Madura keong seharga Rp 4,6 juta , kursi Madura udina seharga Rp 6,7 juta dan mimbar besar seharga Rp 8,4 juta,” terangnya, Senin, 9 Agustus 2021.
Ia menerangkan, Lapas Kelas II Parepare, telah merencanakan membuka unit-unit produksi lainnya, seperti tanaman hidroponik, laundry, las, dan Kanopi. WBP Lapas Kelas II Parepare, BD merasa bersyukur, adanya binaan tersebut, katanya tidak lagi membebani keluarga, namun dapat menyisihkan upah kerja untuk keluarga. “Saya bersyukur diikutkan bekerja disini, selain mendapatkan pengalaman saya juga sudah tidak pernah meminta kiriman makanan dari luar bahkan saya bisa sisihkan premi saya untuk anak-anak saya,” ujarnya. (ana/B)