PAREPARE, KILASSULAWESI.COM — Sejumlah sekolah di Kota Parepare mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), setelah hampir dua tahun belajar daringkarena pandemi Covid-19.
Para siswa pun sangat antusias mengikuti PTM untuk pertama kali. Tak terkecuali orang tua siswa yang terlihat antusias mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama sekolah dibuka, Senin, 11 Oktober.
Namun, ketatnya pelaksanaan PTM terbatas itu mengundang berbagai pandangan dari sejumlah orang tua murid, utamanya murid jenjang Sekolah Dasar (SD). Salah satunya orangtua murid, Kaharuddin yang menilai aturan yang ditetapkan sekolah sudah sangat bagus. Yang mana kata dia, itu sudah bisa menepis kekhawatiran berbagai pihak tentang penyebaran Covid-19 pada anak-anak yang bersekolah. “Kita saja yang mengantar harus menunggu di luar sekolah. Begitu pun saat menjemput anak.
Saat mengantar anak-anak harus diukur suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk kelas. Jadi saya rasa aman dan bagus,” katanya, Senin 11 Oktober 2021. Meski begitu, menurutnya ada hal yang masih harus diperhatikan, yaitu suasana yang terkesan ‘mencekam’ dengan kondisi seperti ekstra ketat. “Cuman memang seharusnya jangan terkesan suasananya ‘mencekam’. Terlalu banyak guru yang berjaga. Seharusnya diciptakan suasana yang rileks, tapi tetap patuh protokol kesehatan (prokes). Sebab ini dapat mempengaruhi psikis anak, khususnya jejang SD. Jadi, suasananya harus diciptakan jangan terlalu ketat karena berpengaruh kepada psikologis anak. Biarkan mereka nyaman, leluasa tapi taat prokes.
Kejiwaan sang anak bisa berpengaruh ketika belajar di kelas,” ungkapnya. Ketua Komisi II DPRD Kota Parepare, Dr Kamaluddin Kadir pun menilai PTM memang sudah sewajarnya dilaksanakan dengan berbagai pegangan seperti SKB 4 Menteri, Inmendagri 44/2021.
Kemudian kondisi Covid-19 di Kota Parepare yang sudah zero, begitupun rekomendasi Komisi II kepada Wali Kota Parepare menginginkan supaya PTM segera dilaksanakan. “Sudah terjawab dengan PTM
hari ini (kemarin,red) ang sudah dilaksanakan di enam sekolah.
Selain itu pelaksanaan protokol kesehatan yang tepenting. Begitupun pihak sekolah mengarahkan kepada anak-anak yang tidak bersedia mengikuti PTM agar disediakan juga tempat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau PJJ,” kata Kamaluddin Kadir.
Ditempat terpisah, Wali Kota Parepare H.M Taufan Pawe saat di temui pada acara AMPG di Claro Hotel Makassar memberi motivasi kepada seluruh murid yang menjalankan PTM. Dirinya tetap mengingatkan khususnya kepada orang tua murid agar tetap menerapkan prokes agar terhindar dari Covid – 19. “Kepada seluruh murid yang telah menjalani PTM, dan seluruh Guru yang mengajar, agar tetap semangat dan jangan lupa prokes ketat tetap harus dijalankan. Karena, yang namanya Covid 19 bisa saja datang dan menyerang siapa saja,” ucap Taufan disela istirahat acara.(*)