KILASSULAWESI.COM,MAROS– Bupati Maros Hatta Rahman meminta agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Maros tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Alasannya, Pemkab sudah menggelontorkan puluhan miliar rupiah untuk pelaksanaan Pilkada. Pasalnya, sejumlah pihak meminta agar Pilkada Serentak yang akan digelar pada Desember 2020, ditunda akibat Covid-19 yang penyebarannya terus meningkat.
Bupati Maros dua periode itu, beralasan jika pemerintah sudah menggelontorkan anggaran puluhan miliar rupiah untuk pelaksanaan hajatan lima tahunan tersebut. Karena itu, menurutnya Pilkada 2020 tidak bisa ditunda lagi. “Sebelumnya, memang kami pernah sarankan kalau Pilkada itu sebaiknya digelar tahun depan saja, namun Mendagri maunya tahun ini. Tapi sekarang sudah tidak bisa ditunda lagi karena semua anggaran Pilkada sudah kami bayarkan,” kata Hatta Rahman, kemarin.
Di Pilkada Maros, kata Hatta, Pemkab Maros telah menggelontorkan anggaran Rp 42,5 miliar. Dimana Rp 31 miliar di antaranya untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Rp 11 miliar untuk Bawaslu. “Ke KPU itu Rp 31 miliar dan ke Bawaslu itu Rp 11 miliar. Jadi kalau memang mau ditunda, yah dikembalikan dulu itu uang. Tapi kan pasti sudah ada yang terpakai, jadi sulit pertanggung jawabannya nanti,” terangnya.
Selain soal anggaran, lanjut Ketua DPD PAN Maros itu, kasihan dengan pasangan calon. Sebab, para pasangan calon kepala daerah sudah bekerja keras selama berbulan-bulan demi gelaran Pilkada 2020. “Kasihan kan calon ini, yang sudah bekerja berbulan-bulan atau bahkan tahun, malah harus ditunda lagi. Pasti akan semakin banyak biaya yang mereka keluarkan juga. Lagi pula kan tidak ada jaminan ini akan turun kalau ditunda,” kata Hatta.
Berbeda dengan Hatta, Ketua DPRD Maros Patarai Amir justru sepakat jika Pilkada ditunda dengan pertimbangan kemanusiaan. Namun jika harus dilanjutkan, lanjut Patarai Amir, meminta para kandidat harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Kalau mengacu ke perlindungan HAM, seharusnya memang ditunda karena pandemi ini belum selesai. Jika memang dilanjutkan, harus ada pembatasan yang jelas bagi semua kandidat dalam setiap melaksanakan kegiatannya, protokol kesehatan harus ketat dilaksanakan,” katanya.
Seperti diketahui, terdapat tiga pasangan bakal calon yang sudah mendaftar di KPU dan tinggal menunggu penetapan menjadi pasangan calon yang diagendakan hari ini, Rabu 23 September 2020. (tip/B)