KILASSULAWESI.COM, PINRANG– Mencuatnya klaster Covid-19 tenaga kesehatan di wilayah Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terjadi sejak bulan Agustus hingga awal November 2020. Saat ini tercatat sekitar 11 tenaga kesehatan terpapar Covid-19, 2 dokter dan 15 tenaga kesehatan. Juru Bicara Tim Gugus Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Pinrang, Dyah Puspita Dewi menyatakan kondisi itu disebabkan sejumlah hal diantaranya faktor dari pasien hingga faktor dari tenaga kesehatan itu sendiri. “Ketidakjujuran pasien saat berkunjung ke fasilitas kesehatan. Ditanya riwayat perjalanannya dia tidak jujur. Misalnya juga saat ditanya soal gejala sakit tenggorokan, lalu dia jawab tidak. Padahal sudah mengalami. Itu pertanda Covid-19,” jelas Dyah.
Seperti yang terjadi di Puskesmas Ujung Lero, Kecamatan Suppa. “Ada sepuluh tenaga medis terpapar Covid-19, itu karena faktor ketidakjujuran pasien. Kecolongan di Ujung Lero itu karena ada pasien yang tidak jujur. Ternyata pasiennya positif,”ujar Kadis Kesehatan Pinrang tersebut, Rabu 4 November, kemarin.
Karena kondisi itu, kata Dyah, pihaknya telah menganjurkan ke petugas kesehatan untuk memperlakukan semua pengunjung Fasilitas Kesehatan (Faskes) sebagai pasien terduga Covid-19. Demi meningkatkan kewaspadaan dan memutus penularan Covid-19 . Dyah menambahkan soal pasien yang berkunjung ke fasilitas kesehatan harus discreening gejala Covid-19. Melalui sebuah pertanyaan-pertanyaan. “Pertanyaan untuk mendiagnosa pasien ini mengarah ke mana jika mengarah ke Covid langsung di Swab,” sebut Dyah.
Selain faktor dari pasien, penularan Covid-19 datang dari kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan oleh tenaga medis. Diantaranya cuci tangan dan penyemprotan disinfektan. “Kita habis menyelesaikan pasien harusnya disemprot disinfektan dulu. Kadang-kadang orang menyepelekan seperti itu, karena banyak pasien,” ungkap Dyah. Contoh lainnya, berasal dari list pasien di Faskes. Karena faktor penyemprotan disinfektan yang tidak dilakukan ke list pasien.
Akhirnya, dia menduga dua petugas loket di Faskes terpapar. “Loket itu tidak berhubungan langsung bisa jadi lewat list pasien tersentuh oleh perawat yang positif. Kemudian tidak cuci tangan, virusnya menempel di sini,” jelas Dyah. Untuk diketahui, saat ini total kasus konfirmasi positif di Kabupaten Pinrang berjumlah 177 kasus, meliputi 158 kasus sembuh, 7 kasus meninggal, dan 12 kasus aktif. Adapun, total tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 telah berjumlah 17 orang.(esa/A)