KILASSULAWESI.COM,PAREPARE– Pemerintah Provinsi Sulsel menunjuk Parepare sebagai lokasi program wisata duta Covid-19. Atas penunjukan itu, Pemkot Parepare menyatakan siap. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Parepare, Halwatiah mengungkapkan, Pemprov Provinsi tentu punya alasan mengapa Parepare ditunjuk selain Makassar. “Parepare siap membantu program provinsi. Namun belum ada pembicaraan lebih lanjut dari provinsi,” jelas Halwatiah, Jumat 6 November, lalu..
Termasuk belum menerima surat resmi. Informasi yang diterima hanya sekadar informasi pribadi dari rekannya di provinsi. “Dia menanyakan kapan bertemu dengan pak Wali. Itu bulan lalu. Saya jawab beliau ke Jakarta. Lalu menginformasikan akan ada surat Gubernur Sulsel terkait Parepare sebagai lokasi wisata Covid-19,” cerita Halwatiah.
Setelah percakapan itu, ia pun meminta agar pihak provinsi menyurat terlebih dahulu. Ketika surat itu telah ada, Plt Kadis Parepare ini akan melaporkan ke Wali Kota Parepare dan pihak hotel. “Kalau ada surat nanti saya akan menghadap ke Pak Sekda lalu ke Pak Wali. Surat itu masih kami tunggu. Saya belum berani informasikan kalau belum ada suratnya,” tandasnya.
Namun informasi akan adanya surat itu, pihaknya telah bersiap dengan tenaga medis. Bila Wali Kota menyetujuinya. “Tenaga medis kami siapkan dari delapan puskesmas,” sebutnya. Selain kota Parepare, program ini akan dibentuk di tiga daerah lainnya. Yaitu Kota Palopo, Bantaeng dan Wajo.
Pemprov menunjuk sejumlah daerah, menurut Tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulsel, Husni Thamrin, agar menjangkau pasien-pasien terpapar Covid-19 di daerah. Sehingga pelayanan kesehatan ke masyarakat semakin dekat.
Program wisata Covid-19 dinilai mampu menekan penularan virus dari klaster isolasi mandiri di rumah dengan status pasien orang tanpa gejala atau pasien dengan gejala ringan.
Ventilator
Sementara Kementerian Kesehatan memberikan bantuan Ventilator kepada Pemkot Parepare. Alat bantuan pernapasan tersebut diserahkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kepada Wali Kota Parepare Taufan Pawe, di acara groundbreaking pembangunan Gedung Twin Tower, Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Sabtu, 7 November 2020.
Penyerahan Ventilator secara simbolis tersebut juga diperoleh beberapa daerah. Di antaranya Pemkot Makassar, Sidrap, Luwu, Wajo, Pinrang, dan Gowa.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengapresiasi Kementerian Kesehatan yang terus memberikan bantuan dan dukungan ke pemerintah daerah, khususnya dalam menghadapi pendemi Covid-19.
Taufan mengatakan, kasus Covid-19 di Kota Parepare saat ini terus melandai. Penerapan protokol kesehatan dengan operasi yustisi seperti razia masker di jalan hingga ke pusat perbelanjaan dan perkantoran, menjadi salah satu penyebab turunnya kasus covid-19 di Kota Parepare.“Kita tidak sekadar mengimbau dan memerintahkan. Kita selalu melakukan pendekatan persuasif sehingga kesadaran untuk memakai masker dan mencuci tangan dan menjaga jarak itu terimplementasi,” kata Taufan Pawe.
Meski demikian, Wali Kota Parepare dua periode ini meminta seluruh pihak untuk tidak terlena dengan angka penurunan Covid-19 di Parepare. Menurutnya, penurunan ini harus dijadikan momentum untuk membuat seluruh pihak semakin ketat lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.“Namun yang paling saya proteksi sekarang jangan sampai ada klaster perkantoran seperti yang dikhwatirkan Pak Gub (Nurdin Abdullah) dan Pak Presiden (Jokowi),” kata Taufan Pawe.
Ketua DPD I Golkar Sulsel ini bersyukur. Meskipun Parepare fokus menangani masalah kesehatan, pertumbuhan ekonomi Parepare terus meningkat. Hal itu terlihat dari perekonomian dan tingkat inflasi yang masih stabil. Bahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Parepare tahun 2020 tumbuhbaik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 lalu. “Yang sangat menggembirakan pertumbuhan ekonomi Parepare terjadi peningkatan. Kita bisa lihat serapan PAD kami tinggi berarti tingkat pertumbuhan ekonomi cukup berjalan,” pungkasnya.
Diketahui, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Parepare terus tumbuh selama tujuh tahun. Kini PAD Parepare Rp 137 miliar lebih di tahun 2020, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,65%. Sebelumnya di bawah angka itu. Bahkan 2013, PAD Parepare hanya Rp 72 miliar lebih dengan pertumbuhan ekonomi 6,33%. (esa/B)