PAREPOS. CO. ID, MAJENE – Sebahagian besar warga Desa Pundau, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, ingin hadirnya pemimpin baru buntut kekecewaan mereka. Setelah empat tahun terakhir ini, hanya dijanji perbaikan infrastruktur jalan di daerah itu.
“Sudah berapa kali kami dijanji untuk perbaikan jalan. Faktanya, jabatan sudah memasuki tahun ke lima namun perbaikan akses jalan tak kunjung datang. Kita berharap, momentum pilkada tahun ini, lahir pemimpin baru dan punya komitmen kuat untuk menghadirkan perubahan di desa kami,” kata Razak salah seorang warga Pundau saat menghadiri kampanye dialogis Paslon nomor urut dua AST-Aris di Pundau, Jum’at malam, 23 Oktober 2020.
Menurutnya, sekitar empat kilometer kondisi akses jalan utama di Desa Pundau sampai saat ini makin memprihatinkan. Sehingga perlu ada perbaikan sesuai harapan masyarakat.
Jalan Desa Pundau yang dahulunya merupakan jalan aspal, kini sudah beberapa tahun berubah menjadi jalan tanah dan bebatuan lantaran jalan tak kunjung disentuh oleh pemerintah daerah era sekarang.
Akibat kondisi jalan yang rusak, kerap ada pengendara mengalami kecelakaan akibat kondisi akses jalan yang rusak parah.
“Sudah banyak pengendara yang melintas di jalan poros Desa Pundau ini mengalami kecelakaan akibat kondisi jalan. Selain kerikil berhamburan juga berlumpur serta berlubang saat musim hujan,”ungkapnya.
Anggota BPD Desa Pundau, Suharman, mengaku masyarakat di desanya sangat mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan yang ada di daerahnya.
“Sudah berapa kali kami usulkan penanganan infrastruktur jalan. Tetapi, Pemerintah Kabupaten Majene belum merealisasikan rencana pembangunan jalan ini. Padahal, akses jalan utama ini kebutuhan vital bagi warga desa untuk memaksimalkan aktivitas ekonomi masyarakat,” katanya.
Di tempat yang sama, calon wakil bupati Majene, Arismunandar Kalma mengakui jika kondisi infrastruktur jalan masih sangat buruk.
“Barusan kami melintasi jalan ini. Memang kondisinya memiriskan sehingga insya Allah, kami akan memberikan perhatian khusus agar ke depan akses jalan ini bisa tertangani,” kata Arismunandar.
Arismunandar mengatakan, persoalan infrastruktur jalan bukan hanya keluhan masyarakat Pundau, namun beberapa desa lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Seperti di daerah Puawang, Limboro, Rangas, Tande dan beberapa daerah lainnya mengalami kondisi yang sama.
Maka dari itu, pasangan calon nomor urut 2 memasukkan program skala prioritas penanganan infrastruktur jalan akan menjadi perhatian utama bila kami diberikan amanah oleh rakyat pada momentum pilkada 9 Desember tahun ini.(edy/B)